Liputan6.com, Balikpapan - Pemerintah Kota Balikpapan, Kalimantan Timur menghentikan penerimaan pegawai honorer atau tenaga bantuan. Penghentian rekrutmen pegawai honorer ini untuk mengurangi beban keuangan daerah saat ini.
"Tahun ini tidak ada tambahan pegawai honorer di Balikpapan," kata Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan SDM Pemkot Balikpapan, Robi Ruswanto, Senin (6/3/2017).
Pemkot Balikpapan, kata Robi, sudah menerbitkan surat edaran pada seluruh satuan kerja perangkat daerah (SKPD) agar tidak merekrut pegawai honorer lagi. Pemkot Balikpapan meminta agar SKPD-SKPD memaksimalkan keberadaan aparatur sipil negara (ASN) yang ada.
Baca Juga
Advertisement
Robi menyebut, tenaga honorer Balikpapan tercatat sebanyak enam ribu orang yang bertugas membantu tugas ASN. Keberadaan mereka, kata dia, sangat membantu tugas ASN.
"Sangat membantu tugas pegawai yang ada di Balikpapan," ujar dia.
Robi menambahkan, idealnya Pemkot Balikpapan memiliki minimal 10 ribu ASN yang ditempatkan di sejumlah instansi setempat. Saat ini, kekurangan tersebut, 'ditambal' dari enam ribu tenaga honorer yang ada.
"Idealnya kan jumlah PNS di Balikpapan mencapai 10 ribu, karena kurang kita tambah dengan naban (honorer)," ujar dia.
Karena tahun ini tidak menerima calon pegawai, Pemkot Balikpapan berencana untuk mengajukan ke Kemenpan RB untuk menambah ASN ketimbang harus menambalnya dengan pegawai honorer.
"Namun, belum ada jawaban respons dari kementerian," kata Robi.
Robi mengatakan, penerimaan CPNS ke depan harus lebih difokuskan pada kompetensi. Mereka yang diterima menjadi PNS harus bekerja semaksimal mungkin sesuai kompetensi yang dimiliki. Saat ini, Pemkot Balikpapan memprioritaskan penerimaan pegawai ASN kompetensi pendidikan dan kesehatan.