Sukses

Korban Predator Seksual Anak Tapsel Capai 17 Bocah Laki-Laki

Salah satu korban predator seksual anak Tapanuli Selatan itu dicabuli di sebuah gubuk.

Liputan6.com, Medan - Sebanyak 17 anak di Desa Janji Manaon, Kecamatan Batang Angkola, Tapanuli Selatan, diduga menjadi korban seorang predator seksual. Salah satu orangtua korban, NH mengatakan anaknya yang berinisial RAH (5) menjadi korban pencabulan tetangganya berinisial SBH.

Kasus pencabulan itu terungkap setelah orangtua korban menanyai anaknya. "Anak saya mengaku anusnya sakit. Pengakuan ini muncul setelah anak saya dibawa jalan-jalan sama SBH," kata NH, Senin, 6 Maret 2017.

Menurut NH, kejadian itu terjadi satu pekan lalu, tepatnya Senin, 27 Februari 2017. Saat itu, RAH dibawa jalan-jalan oleh tetangganya ke salah satu lokasi di kawasan Batang Angkola. Di sebuah gubuk, RAH dicabuli predator seksual itu.

"Saat anak saya ngaku sakit, saya terus interogasi. Kemudian anak saya ngaku kalau si RAH memasukkan kemaluannya ke anus anak saya," ungkap pria 40 tahun itu.

Mendengar pernyataan RAH, NH langsung menemui SBH. Saat ditemui, pelaku berusia 35 tahun tersebut hanya terdiam. Tidak satu pun kata-kata keluar dari mulutnya.

NH yang tak puas langsung melaporkan pengakuan anaknya ke Kepala Desa. Pak Kades kemudian mendatangi rumah SBH dan menginterogasinya.

"Kemudian warga menginterogasi si SBH, dan baru diketahui saat ini 17 anak telah menjadi korbannya. Mendengar itu, kami langsung melaporkannya ke Polsek Batang Angkola," kata NH.

Karena Polsek Batang Angkola tidak memiliki Unit Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA), petugas menyarankan keluarga korban untuk melapor ke Polres Tapsel. Hal itu dibenarkan Kasat Reskrim Polres Tapsel AKP Jama K Purba dan mengaku masih memeriksa para korban predator seksual.

"Ini sedang kita periksa. Korbannya sebanyak 17 orang, masih diperiksa," kata Jama.