Sukses

1 Warga Cirebon Tewas Diduga Terserang Flu Burung

Cirebon sebelumnya mendeklarasikan waspada flu burung.

Liputan6.com, Cirebon - Setelah menyerang Kabupaten Bandung, wabah flu burung belakangan menyerang ratusan unggas di Cirebon.

Data yang dihimpun dari Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Jawa Barat menyebutkan, sebanyak 17 ekor ayam dan 107 anak bebek mati. Sejumlah petugas medis dari Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon bersama Kementerian Kesehatan RI mengecek kondisi di lokasi.

Kasi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Hewan DKPP Jawa Barat Supriyanto menyampaikan, petugas medis memeriksa dan mengambil sampel sejumlah unggas untuk memastikan adanya wabah flu burung.

Pemeriksaan juga menindaklanjuti adanya laporan warga yang meninggal karena diduga terkena flu burung. "Kami memastikan apakah wabah flu burung benar-benar sudah menyerang hewan di Cirebon," kata dia, Senin, 6 Maret 2017.

Dari informasi yang dihimpun, ratusan ekor unggas yang ada di desa tersebut mati secara berkala dalam setengah bulan terakhir. Para petugas mengambil sampel air liur dari tenggorokan serta dari dubur unggas.

Dia mengatakan, untuk memastikan wabah flu burung menjangkit di sejumlah peternakan Cirebon harus menunggu waktu kurang lebih 10 jam setelah sampel dibawa ke laboratorium Dinkes Provinsi Jawa Barat.

Sementara itu, aparat Desa Pangenan Kabupaten Cirebon Sohari mengatakan, warga yang meninggal sering berada di peternakan warga yang diduga terserang wabah flu burung. Belakangan, kondisi fisik korban menurun.

Korban kemudian berinisiatif memeriksakan diri ke rumah sakit di Kota Cirebon. Beberapa jam kemudian, kata Sohari, korban langsung meninggal dunia. "Dari riwayat penyakit yang saya ketahui korban hanya menderita diabetes," kata Sohari.

Atas peristiwa tersebut, Sohari melaporkannya ke Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon hingga akhirnya menurunkan petugas kesehatan dan peternakan untuk memeriksa sejumlah unggas di Desa Pangenan Kabupaten Cirebon.

"Saya juga mengimbau kepada warga agar menjaga kesehatan," ujar Sohari.