Liputan6.com, Gunungkidul - Tebing Bukit Batu yang longsor pekan lalu menimpa rumah dan menewaskan dua orang membuat was-was warga sekitar. Warga di Dusun Jentir, Desa Sambirejo, Ngawen, Gunungkidul itu khawatir sisa penambangan bukit itu juga akan longsor dan menimpa rumah mereka.
Salah seorang warga sekitar Mitro Pawiro mengatakan, setelah peristiwa longsor, bukit Gunung Buthak menjadi perhatian warga sekitar. Sebab ada 86 orang meliputi 27 kepala keluarga terdampak merasa dihantui rasa was-was perihal batu besar itu mengancam keselamatan jiwanya.
Bahkan usai magrib, warga mulai berbondong-bondong meninggalkan rumah mereka untuk mengungsi di balai dusun dan tempat tinggal saudaranya.
Baca Juga
"Beberapa hari ini kami mengungsi karena melihat ada bahaya, bongkahan batu di atas bukit sewaktu-waktu bisa longsor dan beresiko menimpa rumah warga. Sehingga bongkahan batu itu perlu dilongsorkan sekalian," katanya, Kamis, 9 Maret 2017.
Mantan Dukuh Jentir ini berharap agar pemerintah segera merespon keresahan warga. Sebab 87 warga ingin hidup tanpa rasa was-was longsornya bukit batu itu. Ia tidak ingin relokasi dari tempat tinggalnya. Ia ingin agar bukit itu diratakan sehingga tidak mengganggu warga. Selain itu penambangan juga dihentikan.
"Kami ingin penambangan ditutup," tandasnya.
Sementara itu Kades Sambirejo Yuliasih Dwi Martini mengatakan keresahan warga membuat mereka mengungsi ke balai dusun. Apalagi saat waktu petang tiba. Terlebih saat terjadi hujan sehingga warga berbondong-bondong bondong pergi ke balai dusun.
"Kalau malam, apalagi hujan, tidur di balai dusun ini,”imbuhnya.
Camat Ngawen Supadmo menjelaskan hasil dari rapat di kabupaten paska longsornya tebing batu dibahas. Bahkan hasil rapat juga memprioritaskan agar bukit itu dilongsorkan sekalian. Hanya saja, masih menunggu waktu, sebab pihak desa masih ada beberapa ritual sebagai bentuk kearifan lokal.
"Jika semuanya sudah siap, langkah melongsorkan bongkahan batu di atas bukit akan dilakukan," ujarnya.
Advertisement