Sukses

Asyik, Pembangunan Metro Kapsul Segera Mulai di Bandung

Groundbreaking atau peletakan batu pertama pembangunan transportasi massal metro kapsul akan dilakukan pada Mei 2017.

Liputan6.com, Bandung - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengatakan, groundbreaking atau peletakan batu pertama pembangunan transportasi massal metro kapsul akan dilakukan pada Mei 2017. Proyek pembangunan metro kapsul ditargetkan selesai pada 2018.

"Insya Allah mudah-mudahan kalau tidak ada halangan kita groundbreaking namanya LRT Metro Kapsul. Pangaminkeun lah (tolong diamini) karena sampai ke titik ini susahnya luar biasa," ucap Ridwan di Kota Bandung, Jawa Barat, Sabtu, 11 Maret 2017, dilansir Antara.

Pria yang akrab disapa Emil ini menuturkan, metro kapsul ini akan dibangun sepanjang enam kilometer yang dilaksanakan secara dua tahap. Tahap pertama akan dibangun lintasan sepanjang tiga kilometer dari Stasiun Bandung hingga Jalan Dalem Kaum. Tahap kedua sepanjang tiga kilometer hingga Tegalega sampai kembali ke Stasiun Bandung.

"Nilai proyeknya kalau tiga kilometer Rp 500 miliar. Kalau enam kilometer itu satu triliun rupiah. Kalau Rp 500 miliar itu hanya sampai alun-alun. Kalau Rp 1 triliun itu sampai Tegalega mutar hingga kembali ke Stasiun Hall pulang pergi. Biayanya dari PT PP (Pembangunan Perumahan) Persero," kata dia.

Emil mengaku, rencana pembangunan moda transportasi modern tersebut seringkali mengalami hambatan, sehingga ia harus menghadap langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta dukungan melalui peraturan presiden atau perpres.

"Nah ini DED (Detail Engineering Design)-nya sudah dan yang lainnya sudah, mudah-mudahan lancar," ujar dia.

Teknologi yang dikembangkan Pusat Pengembangan Teknologi Transportasi Berkelanjutan (PPTTB) Institut Teknologi Bandung (ITB) ini, memiliki kapasitas penumpang hingga 50 orang dan telah dicoba di Subang, Jawa Barat dengan membangun trek sepanjang 300 meter untuk proses pengujian kelayakan.

"Di sana diuji semua uji durabilitas, uji sistem, uji fungsi dan macam-macam dites di sana. Dan hasilnya cukup bagus," ujar Kepala PPTTB ITB Sigit Puji Santosa.

Sigit menuturkan, saat ini PPTTB ITB pun tengah mengembangkan LRT dengan kapasitas 120 penumpang. Diharapkan dengan beragam pengambangan yang dilakukan ITB dapat menjadi solusi mengatasi kemacetan kota, seiring dengan antisipasi menghadapi revolusi industri otomotif dunia tahun 2025.

"Kami juga mengembangkan bus listrik, kendaraan antarbarang listrik. Jadi nanti kendaraan dengan menggunakan bahan bakar kan berkurang bahkan habis diganti oleh kendaraan hybrid dan listrik," Sigit Puji Santosa memungkasi penjelasan seputar metro kapsul.