Sukses

Senja di Pantai Pasir Putih Tak Berujung

Pemandangan senja di Pantai Nusakdale adalah perpaduan matahari tenggelam di pantai yang diapit dua tanjung.

Liputan6.com, Rote Ndao - Pantai Nusakdale di Desa Nusakdale, Kecamatan Pantai Baru, Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur. Menghadap ke timur, pantai ini dihiasi gelombang Samudera Indonesia dengan hembusan angin benua Kanguru.

Karena letaknya yang tersembunyi di bagian terselatan kecamatan Pantai Baru, belum banyak orang yang mengetahui eksotika pantai ini. Para wisatawan kerap melewatkan keindahan nirwana selatan Rote Ndao.

Dua buah tanjung berdiri kokoh mengapit pantai seakan menjaga keaslian pesona pantai. Sebelah utara terdapat Tanjung Ingulangan dan sebelah selatan berdiri megah Tanjung Niluana.

Sepanjang bibir pantai sepanjang 2 km dihiasi bentangan pasir putih dan ratusan pohon kelapa serta pesona pohon pandan yang rimbun memberi kesejukan dan keteduhan. Jika sepintas memandang, bentangan pasir putih seakan tak berujung.

Meski belum banyak dikenali, indahnya suasana saat matahari terbenam di lokasi Pantai Nusakdale membuat banyak fotografer dan pasangan kekasih mengunjungi lokasi itu saat senja.

Marlina Imakulata, salah satu pengunjung mengatakan, kedatangan dirinya ke tempat itu hanya mau mengabadikan momen matahari terbenam. "Sunsetnya sangat indah karena lokasi ini diapit dua tanjung," ujar Marlina.

Sebuah keunikan yang jarang ditemui di tempat lain yakni adanya mata air di tepi pantai dengan air yang bening dan rasa yang tawar nan segar menjadi pelengkap sempurnanya Pantai Nusakdale.

Karena letaknya di dalam sebuah batu yang berbentuk gua, mata air tersebut oleh penduduk setempat disebut Oe Leak. Oe artinya air, Leak artinya Gua, Oeleak artinya Mata air di dalam gua.

Di lokasi mata air telah dibangun tempat pemandian umum. Usai berenang dan menikmati suasana pantai, Anda bisa membersihkan tubuh dengan air tawar yang diambil langsung dari kolam mata air.

Perjalanan ke pantai ini adalah petualangan tersendiri. Jalan menuju pantai ini masih berbatu batu dengan topografi yang terjal. Kondisi infrastruktur jalan juga belum mulus sepenuhnya.

Obyek wisata ini bisa ditempuh dari dua arah, yang pertama dari ibu kota Kabupaten Rote Ndao sekitar 30 Km, dan dari ibu kota kecamatan Pantai Baru sekitar 15 km.