Liputan6.com, Makassar - Menca' atau manca' atau silat merupakan salah satu tradisi seni bela diri yang akrab dilakoni para pemuda di berbagai daerah di Sulawesi Selatan. Salah satunya di Kampung Taeng, Kabupaten Gowa.
Kampung yang letaknya tepat bersebelahan dengan Sungai Jeneberang itu dikenal sebagai kampung yang melahirkan banyak jawara pencak silat atau pamanca.
"Sejarahnya dulu yang saya tahu itu lahirnya prajurit-prajurit pilihan pengamanan Kerajaan Gowa dulu banyak dari Kampung Taeng. Mereka dikenal karena kemahiran bermain silat atau disebut Pamanca," kata Sirajuddin, warga Kampung Taeng, Jumat (17/3/2017).
Daeng Sira panggilan akrab Sirajuddin yang juga mendalami manca itu mengaku senang dengan bela diri ini karena gerakannya yang lembut seperti orang menari. Meski lembut, gerakannya tetap ampuh dalam melumpuhkan hingga mematikan.
"Kalau pamanca itu identik gerakannya kata orang gerakan patah-patah tapi lembut dan mematikan. Dan hampir semua daerah di Indonesia sama," kata pria 48 tahun ini.
Ia mengungkapkan, yang menjadi ciri khas bagi seorang pamanca, yakni selalu memegang teguh sifat rendah hati dan tidak menggunakan ilmunya untuk melukai orang. Para pamanca akan menggunakan bela diri lebih untuk menjaga harga diri dan membantu orang lain ketika teraniaya.
"Setiap gerakan pamanca itu mengandung banyak nilai-nilai luhur, salah satunya menampilkan kepribadian rendah hati," ucap Sira.
Baca Juga
Advertisement
Bagi seorang pamanca, mereka tak hanya dibekali jurus-jurus atau gerakan melumpuhkan lawan, menyerang, dan menghalau. Seorang pamanca dididik juga diajari ilmi-ilmu agama.
"Itu yang menjadi kelebihan tradisi bela diri nenek moyang yang bernama manca' tersebut. Seorang pamanca itu tak hanya mampu dengan gerakan bela dirinya, tapi juga wajib menjalankan syariat agama dengan baik agar bisa menjadi tauladan di tengah masyarakat," ujar Sira.
Bela diri manca sendiri bagi kalangan pemuda, khususnya di Kampung Taeng sudah menjadi keterampilan wajib. Sejak kecil, remaja Lampung Taeng akan dilatih oleh masing-masing guru.
Sebagai upaya menjaga kelestarian budaya, masyarakat Taeng sering menyelenggarakan tradisi manca di setiap tahun atau pada acara tertentu.
"Alhamdulillah setiap tahun ke sini saja, pasti ada gelar tradisi manca dan kita bisa lihat langsung kemahiran para pemuda kampung Taeng dalam beladiri yang namanya manca," ucap Sira.
Selain gerakan yang luar biasa, seorang pamanca juga dibekali gurunya dengan berbagai doa yang berhubungan dengan keselamatan dirinya.
"Ada juga yang dimandikan dengan air yang sudah diberikan doa oleh guru semuanya tujuannya baik agar Allah selalu membimbingnya dan menjaga dirinya dari segala bahaya. Salah satunya ilmu kebal dari senjata tajam," ucap Sira.
Pamanca The Movie
Dua aktor laga kelas dunia, yakni Jackie Chan dan Jet Li, akan diajari berbahasa daerah Bugis dan Makassar. Ini dalam rangka rencana akan dilibatkannya dua aktor itu dalam Pamanca The Movie, film silat khas Sulawesi Selatan.
Hal ini diungkapkan langsung oleh produser eksekutif film Pamanca The Movie, Muhammad Basir, beberapa waktu lalu. Dia menyebutkan bahwa kedua aktor laga dunia itu akan diajari berbahasa daerah Bugis dan Makassar demi kesempurnaan film Pamanca The Movie.
"Jackie dan Jet Li nanti akan diajari bahasa Bugis Makassar, yang tidak tahu pun akan diajari," kata Muhammad Basir.
Selain akan mengajari bahasa daerah Bugis Makassar, Basir juga mengungkapkan bahwa Jet Li dan Jackie Chan serta para aktor lainnya nanti akan diajari silat manca.
"Karena gerakan manca ini beda dengan gerakan silat lainnya, seperti silat Betawi, silat Jawa, silat Harimau. Jadi kita harus ajarkan bagaimana silat manca itu, mereka akan diajari selama menjalani karantina nanti," lanjut dia.
Saat ini, lanjut Basir, Pamanca The Movie tengah memasuki tahapan praproduksi dan akan melakukan casting untuk mencari para aktor dan aktris yang akan bermain dalam film bergenre kolosal ini.
"Kita sekarang tahap praproduksi. Syutingnya sekitar pertengahan tahun karena Pamanca ini action, jadi cukup lama proses karantina pemainnya," katanya.
Dengan masa produksi hampir setahun, film berlatar sejarah dan kebudayaan Sulawesi Selatan ini direncanakan akan tayang pada November 2017 mendatang.
"Mudah-mudahan November sudah ready. Kita kejar 2017 ini Pamanca sudah tayang di bioskop. Tanggalnya sudah ada, tapi kita tidak ingin membicarakan tentang tanggalnya karena sangat sakral buat kami," kata Basir.
Advertisement