Liputan6.com, Semarang - Top 3 Berita Hari Ini teratas di kanal Regional dihebohkan dengan aksi para penari telanjang di Semarang, Jawa Tengah, yang masih sangat muda belia atau ABG.
Bertempat di sebuah karaoke bernama Barbie, mereka menyuguhkan gerakan-gerakan erotis bagi para laki-laki tanpa mengenakan sehelai benang pun di tubuh moleknya.
Warga yang resah akhirnya melaporkan praktik bejat itu ke Polda Jawa Tengah. Sang pengelola karaoke pun kini telah ditetapkan sebagai tersangka.
Advertisement
Kabar lain yang tak tak kalah diburu tentang seorang nenek yang berjualan keliling sejak zaman Belanda. Kini usianya menginjak 106 tahun.
Nama sang nenek, Masniah. Setiap harinya ia berjualan makanan khas Cirebon. Masniah mengaku berjualan sejak usianya masih 15 tahun akibat terdesak kondisi perang.
Hingga malam ini berita tersebut paling banyak menyita perhatian pembaca di Liputan6.com, terutama di kanal Regional, Selasa (21/3/2017).
Berikut berita terpopuler dalam Top 3 Berita Hari Ini:
 1. 2 ABG Semarang Ketahuan Jadi Penari Telanjang di Tempat Karaoke
Namanya Devie (samaran) dan Lora (samaran). Dua gadis itu masih berusia 15 tahun. Namun, mereka berdua berani melabrak norma dengan menjadi penari telanjang di sebuah tempat karaoke.
Polisi yang datang menggerebek, mendapati kedua ABG itu tengah menggelar tarian telanjang di tempat karaoke Wisma Barbie I di Jalan Argorejo, Gang 3, RT 3 RW 4, Sunan Kuning, Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang, Kamis, 17 Maret 2017.
Kabid Humas Polda Jateng Kombes Djarod Padakova mengatakan pengungkapan pertunjukan tarian telanjang itu berawal dari informasi warga.
"Ditetapkan sebagai tersangka. Tidak dilakukan penahanan (tetap dijadikan tersangka)," kata Djarod.
2. Perjalanan Nenek 106 Tahun Berjualan Keliling Sejak Zaman Belanda
Tubuhnya kecil dengan punggung membungkuk, tapi Nenek Masniah (106) tak berhenti berjualan makanan khas Cirebon, Jawa Barat. Nenek kelahiran Cirebon pada 1911 itu sudah menjadi penjual keliling semasa serdadu Belanda masih menjajah Indonesia.
"Daripada ngemis nak, mending nenek jualan. Kalau tidak jualan, terus mau makan, uang dari mana? Kalau di rumah terus juga nanti sakit. Mending di sini lihat motor, mobil lewat, emak seneng," celoteh Masniah kepada Liputan6.com, Sabtu, 18 Maret 2017.
"Sukarno waktu itu belum ada, belum berjuang, emak mah jualan aja. Kalau ada isyarat perlindungan, ya emak berlindung karena Belanda tambah banyak yang datang," kata dia.
Di antara tegangnya peperangan, Masniah muda mengingat secuil masa bahagia di tengah pendudukan Belanda. Saat itu, rakyat di tanah Cirebon merayakan peralihan kekuasaan dari Ratu Wilhelmina kepada anaknya Juliana.
3. Ada Apa di Balik Isu Pemusnahan Tari Gending Sriwijaya Palembang?
Merebaknya isu pemusnahan Tari Gending Sriwijaya yang menjadi tradisi budaya Sumatera Selatan (Sumsel) membuat pejabat Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang dan para seniman berang.
"Untuk mengganti saja tidak pernah terucapkan, apalagi untuk memusnahkan. Tidak ada statement seperti itu," kata dia kepada Liputan6.com, Senin, 20 Maret 2017.
Tari Gending Sriwijaya diciptakan di masa penjajahan Jepang. Tari tradisional itu menggambarkan masa kejayaan Kerajaan Sriwijaya dan agama yang dianut dimasa itu, yaitu agama Hindu-Buddha.
Isu memusnahkan Tari Gending Sriwijaya tersebut mencuat setelah pihaknya mengadakan pertemuan dengan para seniman di Sumsel.