Liputan6.com, Solo - Berbagai cara ditempuh untuk mengantisipasi tawuran maupun perkelahian di kalangan pelajar. Satu di antaranya dengan kebijakan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) yang akan menggalakkan program Satpol PP dan Linmas Goes to School.
Diharapkan dengan pendekatan seperti itu, potensi terjadinya tawuran pelajar bisa dideteksi secara dini.
Kepala Satpol PP Jateng Sinung Nugroho mengatakan, pihaknya akan mempelopori program Satpol PP dan Linmas Goes to School. Dengan program itu, para petugas Satpol PP di seluruh kabupaten dan kota di Jawa Tengah akan turun langsung ke sekolah-sekolah untuk menggelar kegiatan sosialisasi.
"Kenapa kita Goes to School? Karena akan menyosialisasikan ke sekolah-sekolah supaya para siswa sadar kepada republik, untuk peduli, untuk empati dan berbagi terhadap persoalan-persoalan di negeri ini," ucap Sinung di Stadion Manahan, Solo, Jateng, Selasa (21/3/2017).
Menurut dia, para pelajar tidak diajak eksekusi. Namun, hanya melapor jika menemukan potensi kerawanan sosial muncul di sekitar sekolah.
Baca Juga
Lebih lanjut Sinung mengatakan, kerawanan sosial juga meliputi tawuran maupun perkelahian yang sering terjadi di kalangan pelajar maupun antarsekolah. Dengan adanya program tersebut nantinya diharapkan para pelajar bisa proaktif untuk melaporkan potensi terjadinya gelojak tersebut kepada petugas.
"Kalau sampai para pelajar sadar, berbagi dan mau empati itu a‎kan keren. Jadi mereka bisa melaporkan sesuatu hal yang belum terjadi seperti akan terjadinya tawuran, maka kita bisa menindak maupun mengantisipasinya secara langsung," ujar dia.
Selain itu, imbuh Sinung, para pelajar bisa melaporkan apa pun tindakan yang mencurigakan kepada petugas. Terutama yang berpotensi menimbulkan tawuran pelajar.
"Entah soal minuman keras, premanisme maupun ancaman sosial lainnya bisa dilaporkan. Jadi jangan sampai ada jatuh korban baru lapor gitu. Silakan catat dan foto, laporkan," Kepala Satpol PP Jateng itu memungkasi.
Advertisement