Sukses

Siswa SMK Tewas Usai Tulis Nama di Kawah Gunung Lokon

Usai menulis nama di kawah Gunung Lokon, kabut tebal menghalangi pandangan.

Liputan6.com, Tomohon - Aparat gabungan dari Tim SAR Manado dan Polres Tomohon, akhirnya menemukan David Lambanaung (17) warga Banjer, Manado, yang dinyatakan hilang sejak Sabtu malam lalu. David yang merupakan pendaki di Gunung Lokon itu ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa.

“Kami berhasil mengangkat korban dari dalam kawah setelah melewati medan yang cukup berat,” kata Yahya Sadue  dari Kantor SAR Manado, Minggu (26/03/2017) sore.

Yahya mengatakan, pengangkatan korban dari dasar lubang dilakukan setelah melakukan pemantauan dari cincin kawah. Setelah melalui proses panjang evakuasi yang dipengaruhi kabut dan asap tebal, akhirnya David ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa.

“Setelah melakukan pemantauan dan memastikan posisi korban, kami langsung melakukan evakuasi yang berlangsung selama satu jam 10 menit," jelasnya.

Sekitar pukul 17.00 Wita, korban berhasil diturunkan dari Gunung Lokon dan langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Prof Kandouw Manado untuk keperluan autopsi.

Kapolres Tomohon AKBP Monang Simanjutntak SIK melalui Kasubag Humas Jhony Kreysen membenarkan jenazah pendaki tersebut telah ditemukan dan dibawa ke RS Bhayangkara Manado. ”Penyebab kematian sementara diselidiki oleh Kasat Reskrim dan Kapolsek Tomohon Utara di lokasi kejadian,” kata Kreysen.

Informasi yang dihimpun dari Tim Basarnas Provinsi Sulut, terungkap Sabtu sore itu korban adalah siswa SMK di Manado yang mendaki Gunung Lokon yang berada di Tomohon.

Saat itu korban turun ke kawah sendirian, terpisah dari rekan-rekannya. “Katanya saat sudah di kawah korban hendak menulis nama di batu, tiba-tiba langsung berkabut. Teman-teman korban berupaya memanggil korban namun tidak ada jawaban, jadi mereka turun dan melaporkan kejadian ini kepada kami," ungkap Koordinator Tim Evakuasi Basarnas Rusmadi.

Rusmadi mengatakan pihaknya sejak Sabtu malam telah menerjunkan sebanyak 20 personel ke lokasi kawah. Secara keseluruhan, ada sekitar 50 personel yang terlibat dalam proses pencarian itu.

Rekan korban saat mendaki gunung api tersebut, Zaklin Tatukude (17), warga Karegesan, Kecamatan Kauditan, mengatakan, mereka yang sampai di kawah tersebut terdiri dari dua pria dan tiga wanita. Mereka sudah berada di gunung itu sejak Sabtu sore.

Menurut Zaklin, saat tiba mereka melihat korban sudah turun ke kawah Tompaluan dan sudah sempat menulis namanya di salah satu batu di kawah itu. "David lebih dahulu sampai di kawah dan kami belakangan. Tapi saat kami sampai di atas, ternyata dia sudah turun ke kawah," ujarnya.

Zaklin, setelah David menulis namanya, kemudian berusaha untuk kembali, namun di sekitar kawah Gunung Lokon sudah ditutupi asap. “Kami berusaha memanggil dia, tapi sudah tidak ada jawaban. Kami langsung turun dan melapor ke Tim SAR," katanya.

Video Terkini