Sukses

Kisah Suami Obati Istri dengan Ganja Berujung Penjara

Sejak ditangkap dan ditahan, suaminya tak bisa lagi menyembuhkan istri yang sempat pulih dan akhirnya meninggal dunia karena penyakitnya.

Liputan6.com, Pontianak - Fidelis Arie Sudawarto rela bertaruh badan demi kesembuhan istri tercinta, Yeni Riawati yang menderita penyakit langka, Syringomyelia atau munculnya kista di sumsum tulang belakang. Fidelis menanam ganja karena menganggap ekstrak daun memabukkan itu bisa menyembuhkan istrinya dari penyakit yang dideritanya sejak lama tersebut.

Malang tak bisa ditolak, untung tidak dapat diraih. Di tengah istrinya berangsur pulih, Fidelis ditangkap aparat Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, pertengahan Februari 2017. Fidelis pun tak bisa lagi memberikan ekstrak ganja itu untuk mengobati istrinya.

Tepat pada Sabtu, 25 Maret 2017, istri tercinta pun tak kuat melawan penyakit tersebut. Yeni meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) M Th Djaman, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat. Dia meninggal usai 32 hari Fidelis dibui di Rutan Kabupaten Sanggau, yang mana selama itu pula kondisi Yeni kembali menurun.

Kepala Kesatuan Pengaman Rutan Kabupaten Sanggau, Muhammad Halil mengatakan, Fidelis kepada dirinya telah mengakui apa yang dilakukannya adalah salah. Fidelis yang merupakan pegawai negeri sipil di Pemkab Sanggau itu mengaku, sengaja menanam ganja untuk pengobatan istrinya. Namun dia sama sekali tidak mengonsumsi daun bernama Latin Cannabis sativa itu.

Dengan mengekstrak ganja tersebut, istrinya menunjukkan gejala yang semakin membaik. Yang tadinya tidak mau makan, akhirnya mau makan, luka-luka di badan juga sudah mengering.

Kata Halil, Fidelis tak memerlukan batang daun yang masih hidup untuk pengobatan istrinya. Yang sudah mati atau kering pun bisa digunakan olehnya.

"Saya pikir memang harus segar. Makanya menanam sendiri. Kalau menanam sendiri, kita terkontrol tanamannya. Kalau di luar itukan sudah disemprot," kata Halil menuturkan ulang cerita Fidelis.

Menurut Halil, Fidelis terpaksa menempuh jalur terlarang tersebut. Sebab, beragam cara sudah ia coba. Dari mulai pengobatan alternatif sampai ke dokter. Bahkan, Fidelis pernah hendak memboyong istrinya untuk berobat ke Pulau Jawa, namun urung dilakukan karena kondisi jantungnya lemah.

Sampai dia menemukan cara lain yang terlarang ini dari internet. Dia pun mencoba. Usai dicoba, kondisi sang istri menunjukkan tanda kemajuan.

"Makanya dia mencoba dulu. Ternyata kondisinya membaik," ucap Halil.

Mujarabnya racikan obatan Fidelis ternyata terbukti memulihkan rasa sakit pada istrinya. Untuk itulah, Fidelis menanam ganja karena yakin akan kesembuhan sang istri lewat racikan itu.

Dari pengakuan Fidelis, kata Halil, dia sempat kesulitan untuk menanam ganja dengan baik. Beberapa kali dia gagal membuat biji ganja tumbuh. Fidelis mengakui, ia mempunyai tanaman ganja di dekat rumahnya yang terletak di Jalan Jenderal Sudirman, Kelurahan Bunut, Kabupaten Sanggau.

Lebih jauh Halil mengatakan, Fidelis sengaja menanam ganja itu agar pengobatan istrinya berkelanjutan. Sebab, sekali lagi, dia sudah berusaha ke sana ke sini untuk mengobati istrinya.

"Sebelum menggunakan obat itu, istrinya sudah tidak bisa apa-apa dan sudah berobat ke mana-mana. Dia sudah berobat dari dukun juga tidak bisa. Dengan menggunakan obat (ganja) itu, istrinya sudah mengalami perubahan yang jauh," kata Halil.

Kini apa yang dilakukan Fidelis menanam ganja, sekalipun untuk pengobatan istri, harus dipertanggungjawabkan. Dia harus meringkuk di penjara dan meninggalkan anak-anaknya yang kini menjadi piatu usai istri tercinta lebih dulu menghadap Sang Pencipta.

Kisah Fidelis yang mengobati istrinya dengan ganja ini sempat viral di media sosial. Beragam tanggapan netizen membanjiri ketika cerita cinta Fidelis terhadap istrinya tersebut tersebar di medsos.