Sukses

Gorontalo Darurat TBC, Jumlah Penderita Terus Meningkat

TBC menduduki peringkat tertinggi jumlah penderita setiap tahunnya di Provinsi Gorontalo.

Liputan6.com, Gorontalo - Rumah Sakit Aloe Saboe (RSAS) Kota Gorontalo mencatat ada peningkatan penderita penyakit Tuberculosis (TBC) hingga Maret 2017. Pada Tahun 2016 tercatat sebanyak 426 penderita dan kini bertambah telah menjadi 589 penderita.

Sebagai satu-satunya rumah sakit rujukan di Provinsi Gorontalo, dalam kurun dua tahun terakhir, RSAS mencatat penyakit ini menduduki peringkat tertinggi jumlah penderita setiap tahunnya di Provinsi Gorontalo.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Gorontalo, tercatat ada 970 penderita TBC di Provinsi Gorontalo, dan 3.279 dinyatakan sebagai suspect TBC.

"TBC menduduki peringkat teratas dari enam penyakit lain yang hanya mencapai 21 hingga 300 penderita dari 2015 hingga 2016," ujar Wakil Direktur (Wadir) Bidang Pelayanan RSAS, dr. Meydi Sarita.

Peningkatan penyakit TBC ini diakui Meydi akibat gaya hidup yang tidak sehat. Menurutnya, gejala yang akan muncul dari penyakit itu, yaitu batuk disertai darah, berat badan turun, tidak punya nafsu makan, demam, keringat di malam hari, dan nyeri pada dada.

"Secara umum pengidap TBC tidak memiliki kekebalan tubuh yang cukup. Saat tubuh sehat, sistem kekebalan mampu memberantas penyakit TB yang masuk ke dalam tubuh," katanya.

Pengobatan dan pencegahan penyakit TBC ini tergolong serius. Seorang pengidap bisa sembuh dengan mengonsumsi antibiotik tertentu dengan waktu yang lama. Sementara untuk mencegahnya, seseorang membutuhkan vaksin Bacillus Calmette-Guerin (GCB).

Di indonesia vaksin itu termasuk dalam daftar imunisasi wajib yang diberikan sebelum bayi berusia dua bulan. Apabila tidak diobati, bakteri TB dapat menyebar ke bagian tubuh lain dan berpotensi mengancam jiwa.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Gorontalo, Charles Budi Doku menambahkan, agar masyarakat selalu hidup sehat dan menjaga lingkungan di sekitarnya. Ia juga menyarankan agar masyarakat selalu rutin berolahraga dan makan dengan teratur, agar penyakit TBC bisa dihindari sejak dini.

"Kondisi pancaroba juga seperti ini bisa mendatangkan banyak penyakit. Selain TBC, saya juga menghimbau agar masyarakat selalu waspada terhadap demam berdarah," ujar Charles.