Sukses

Dibuka Hari Ini, Pendaki Semeru Tak Boleh Mandi di Ranukumbolo

Gunung Semeru sempat ditutup tiga bulan untuk pendakian. Selama pembersihan, petugas angkut 500 kg sampah.

Liputan6.com, Malang - Gunung Semeru kembali dibuka untuk pendakian hari ini. Ekosistem di kawasan taman nasional dinyatakan telah baik serta sarana prasarana sudah diperbaiki menjadi pertimbangan dibukanya kembali gunung setinggi 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu.

Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) John Kennedie mengatakan, telah dilakukan pemulihan ekosistem dan pembersihan sepanjang jalur pendakian sejak Gunung Semeru ditutup untuk pendakian pada 4 Januari lalu.

"Ekosistem sudah baik. Selama tutup tiga bulan itu juga ada perbaikan prasana, seperti renovasi jembatan kecil di Blok Watu Rejeng yang sebelumnya rusak," kata John di Malang, Jawa Timur, Selasa, 4 April 2017.

Perbaikan prasarana lainnya berupa penambahan rambu-rambu di sejumlah titik. Utamanya di kawasan yang banyak musibah pendaki hilang, seperti di Kalimati usai turun dari puncak Semeru.

Pondokan di Ranukumbolo sampai Kalimati juga sudah dibenahi. Kuota pendakian tetap dibatasi sebanyak 500 orang per hari.

"Kuota pendaki itu sudah sesuai daya dukung gunung. Kuota baru ditambah jika momen libur panjang," tutur John.

Selain itu, ada 50 personel SAR dari BB TNBTS yang dilatih oleh Basarnas Jawa Timur. Tim SAR itu bakal dibagi menjadi tiga regu dan siap diterjunkan untuk pencarian awal jika ada pendaki hilang. Meski demikian, diharapkan tak ada musibah apa pun terhadap pendaki.

"Kita berdoa agar cuaca selalu baik dan tetap aman tak ada musibah hilangnya pendaki," ucap John.

Para pendaki juga diminta tetap mematuhi segala aturan. Pendaki wajib membawa turun kembali sampah mereka dan dilarang mandi serta mencuci di Ranukumbolo.

Jika ada yang melanggar, petugas bakal menjatuhkan sanksi. Soal sampah, ada 500 kilogram sampah yang ditemukan saat pembersihan selama Semeru ditutup.

Pendaki juga diminta mematuhi batas akhir pendakian hanya sampai Kalimati. Itu sesuai rekomendasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG). Gunung tertinggi di Pulau Jawa ini tetap berstatus waspada.

"Utamakan keselamatan, patuhi aturan. Kalau ke Semeru jangan punya niat macam-macam jika tidak ingin terjadi hal yang jelek," ujar John.