Sukses

Limunizer, Gel Pembersih Tangan Berbahan Limbah Kulit Lemon

Kulit lemon yang biasanya digunakan untuk mencuci piring kini dimanfaatkan menjadi gel pembersih tangan instan.

Liputan6.com, Surabaya - - Jika kulit lemon biasa digunakan sebagai bahan pencuci piring, mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (UKWMS) justru menggunakan limbah kulit lemon untuk menjaga kebersihan tangan.

Mahasiswa UKWMS bernama Putu Anugerah Pradiptha mengatakan produk pembersih tangan buatannya dinamai Limunizer. Ia terinspirasi untuk membuat pembersih tangan instan setelah berjalan-jalan ke pasar.

"Selain karena saya suka baunya, saya juga berpikir ke mana kulit lemon ini setelah digunakan. Sehingga, saya berpikir untuk memanfaatkan kulit buah lemon menjadi sebuah produk yang berguna," kata alumni SMA Ipiems itu saat ditemui di laboratorium ampus yang berada di Jalan Kalisari Selatan, Surabaya, Kamis, 6 April 2017.

Mahasiswa program pendidikan profesi apoteker itu kemudian merancang proses pembuatan gel antiseptik. Tahapan pertama adalah mengeringkan kulit lemon di dalam oven bersuhu 50 derajat Celcius.

Setelah kering, kulit lemoh itu kemudian diblender hingga menjadi serbuk dan diayak hingga benar-benar halus. Dengan bantuan etanol, ekstrak kulit lemon dicampur dan dikocok keras, baru didiamkan sehari.

"Hasil yang jernih pada permukaan larutan yang diambil untuk selanjutnya dipanaskan hingga kental," ungkap sulung dari tiga saudara ini.

"Wujud serbuk memudahkan untuk menarik zat aktif yang terkandung pada kulit," sambung dia.

Mahasiswa kelahiran Surabaya, 27 November 1995 ini menambahkan bahan-bahan lain untuk melengkapi gel pembersih tangan itu. Di antaranya ultrez 20 sebagai pengental dan gliserin yang berfungsi membantu melembabkan kulit.

Ada pula PEG 60 almond yang menghasilkan aroma almond sekaligus melembabkan kulit, trietanolamin sebagai penetral sekaligus pengembang gel, akuades sebagai campuran, serta etanol yang membantu cepatnya pengeringan gel setelah dipakai.

"Semua bahan dicampur hingga jadi gel antiseptik dan desinfektan untuk telapak tangan. Saya berharap gel ini bisa diproduksi massal, minimal tingkat produksi rumah tangga atau produksi UMKM," tutur Putu.

Sementara itu, Farida Lanawati Darsono dari Laboratorium Formulasi dan Teknologi Sediaan Liquid & Semisolid, Kampus III UKWMS mengaku selama ini pihaknya banyak memfasilitasi inovasi mahasiswa.

"Kami selalu support penelitian yang dikembangkan oleh mahasiswa, mulai dari pembentukan ide hingga proses jadi. Selanjutnya, juga kami bantu untuk mengenalkan suplier bahan baku hingga distributor produk," ucap Farida.