Liputan6.com, Manokwari - Sebanyak tiga marga penduduk di Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat, punah. Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Manokwari Filep Wamafma menduga kepunahan marga itu diduga akibat buruknya pelayanan kesehatan.
"Selama tujuh hari, kami berada di Wondama antara 3 hingga 10 April. Penelitian kami laksanakan di Distrik Dianer dan Naikere," ujar dia di Manokwari saat menyampaikan hasil penelitian STIH bersama tim Universitas Atmajaya Yogyakarta di kawasan Teluk Wondama, dilansir Antara, Selasa, 11 April 2017.
Dia menyebutkan, tiga marga yang sudah dinyatakan punah tersebut adalah Iruwata dan Wariwata dari Suku Miere dan Tamboa dari Suku Mairasi. Dua suku tersebut berada di Distrik Naikere Teluk Wondama.
Filep mengutarakan, Suku Miere memiliki delapan marga dan Mairasi lebih dari enam marga.
Baca Juga
"Dari data yang kami peroleh masih ada beberapa marga nyaris punah. Ada faktor atau penyebab yang harus menjadi perhatian semua pihak, terutama pemerintah daerah," kata dia.
Dia mengutarakan pelayanan kesehatan di daerah tersebut cukup buruk. Tercatat kepunahan tiga marga tersebut terjadi salah satunya akibat kematian yang terjadi saat proses persalinan ibu.
Kasus tersebut, menurut dia, terjadi berulang kali selama beberapa tahun. Pada 2014, generasi tiga marga itu punah total.
Dari keterangan kepala suku setempat, ia mengemukakan tidak ada pelayanan kesehatan yang dapat dimanfaatkan warga pedalaman Papua Barat, seperti pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) dan tenaga medis.
"Tidak ada puskesmas, bidan maupun petugas kesehatan yang datang melayani warga. Kematian bayi dan ibu saat proses persalinan cukup sering terjadi," kata Filep.
Maka itu, ia berharap hasil penelitian tersebut menjadi referensi bagi pemerintah daerah sehingga bisa mengevaluasi dan mendorong pelayanan kesehatan yang lebih memadai.