Sukses

Terapi Kerja bagi Penderita Gangguan Jiwa di Banyuwangi

Tak hanya memberikan terapi kerja, pengidap gangguan jiwa yang tak punya keluarga juga dicarikan keluarga asuh.

Liputan6.com, Banyuwangi - Bertepatan dengan Hari Kesehatan Dunia, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas meluncurkan fasilitas terapi Poli Kembali Sehat (Poli Kesat) di Puskesmas Gitik, Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi, Jumat, 7 April 2017. Puskesmas itu menyelenggarakan terapi kerja bagi orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).

Anas mengatakan, pasien dengan gangguan jiwa (ODGJ) membutuhkan penanganan yang komprehensif. Pasalnya, pasien gangguan jiwa menghadapi tantangan sosial di masyarakat yang tidak kalah berat untuk mentalnya, seperti penolakan, pengucilan dan diskriminasi.

"Maka diperlukan langkah selanjutnya bagi mereka setelah menjalani serangkaian pengobatan agar mereka bisa minimal mandiri dan diterima di tengah masyarakat lagi. Salah satunya adalah membekali keterampilan, sekaligus ini untuk terapi kesembuhan," kata Anas dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com dari Humas Pemkab Banyuwangi, beberapa waktu lalu.

Saat ini, ada 14 ODGJ yang telah dilatih ketrampilan di Poli Kesat. Mereka dilatih keterampilan kerajinan tangan seperti membuat miniatur kapal layar, lampu, gantungan kunci, hingga tas belanja.

Salah seorang ODGJ yang mengikuti pelatihan adalah Kholidah (45). Perempuan paruh baya itu sebelumnya pernah menjadi pasien di RS Jiwa Licin, Banyuwangi pada tahun 2015. Kholidah nampak sedang membuat kerajinan tas bersama-rekan-rekannya.

"Saya senang ikut latihan di sini, bisa ketemu teman-teman. Bisa bikin keterampilan, juga buat isi kesibukan," kata Kholidah.

Selain dilatih, lanjut Anas, Dinas Kesehatan Banyuwangi juga membuat program keluarga asuh buat mereka, yakni mencari keluarga yang mau menerima ODGJ yang sudah pulih untuk bisa menjadi bagian dari keluarga tersebut. Program itu khusus bagi pengidap gangguan jiwa yang tidak mempunyai keluarga.

"Kami juga ada program Usaha Asuh, dimana pengusaha di sekitar wilayah puskesmas diajak bekerja sama untuk menampung ODGJ yang sudah pulih untuk bisa bekerja di tempak mereka. Misalnya saja, di tempat usaha penggilingan beras dan yang lainnya," tutur Anas.

Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Jawa Timur Kohar Hari Santoso mengatakan, Poli Kesat merupakan sebuah inovasi yang sangat bermanfaat bagi pengidap gangguan jiwa. Terapi kerja yang diberikan di fasilitas itu adalah sebuah inovasi yang bermanfaat bagi mereka.

"Saya melihat penanganan kejiwaan di Banyuwangi sangat sukses, sangat inovatif. Inovasi ini akan menjadi terapi lanjutan bagi ODGJ selain pengobatan medis," kata Kohar.

Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi dr. Wijilestariono menambahkan program itu telah menjangkau sejumlah puskesmas di sekitar Puskesmas Gitik.

"Poli ini menjangkau beberapa puskesmas seperti Puskesmas Kabat, Puskesmas Badean, dan Puskesmas Gladak. Poli ini terutama untuk menangani ODGJ yang dulunya dipasung oleh keluarganya," ujar dr Rio, sapaan akrabnya.

 

[vidio:]()

Video Terkini