Sukses

Mbah Gotho Manusia Tertua Asal Sragen Diopname, Sakit Apa?

Kadar hemoglobin Mbah Gotho terdeteksi hanya 4. Meski begitu, ia sempat marah saat diantar perawat ke ruang perawatan.

Liputan6.com, Sragen - Sodimejo alias Mbah Gotho warga Segaran, Cemeng, Sambungmacan, Sragen, yang disebut-sebut sebagai manusia tertua di dunia dilarikan ke rumah sakit sejak Rabu, 12 April 2017. Mbah Gotho harus diopname. Oleh dokter, ia didiagnosis menderita melena karena kurangnya asupan makanan.

Mbah Gotho terbaring di Bangsal Wijaya Kusuma, RSUD Dr Soehadi Prijonegoro Sragen. Selang infus terpasang di tangannya. Ia tampak tidur pulas di pembaringan. Lelaki berusia 146 tahun ini ditunggui oleh cucu dan cicitnya.

Cucu Mbah Gotho, Suryanto, menjelaskan kakeknya dilarikan ke rumah sakit karena lemas. Sejak beberapa hari terakhir, ia emoh makan. Ia juga mengeluh badannya tidak enak. Mbah Gotho beberapa kali meminta cucunya untuk dikeroki.

"Mbah Gotho minta dikeroki, sambat (ngeluh, red) perutnya sakit, badannya enggak enak. Dikira masuk angin. Karena selama ini, Mbah Gotho kalau masuk angin ya obatnya cuma dikeroki," kata Suryanto, Kamis (13/4/2017).

Puncaknya kemarin, Mbah Gotho lemas. Ia kemudian langsung dibawa ke bidan yang kemudian dilarikan ke puskesmas, lalu dirujuk ke RSUD Sragen. Menurut Suryanto, Mbah Gotho awalnya tidak mau dibawa ke rumah sakit.

Kadar hemoglobin Mbah Gotho terdeteksi hanya 4. Meski begitu, ia sempat marah saat diantar perawat ke ruang perawatan. (Liputan6.com/Fajar Abrori)

"Mbah Gotho bilang sama saya, kalau hidup dan mati ya maunya di rumah. Dia enggak mau dibawa ke rumah sakit. Tapi mau gimana lagi, kami juga panik, soalnya simbah juga lemes. Kalau saya biarkan lemes terus nanti malah fatal," ujar dia.

Suryanto menerangkan seumur hidupnya, Mbah Gotho baru kali ini dibawa ke rumah sakit. Ia sempat memberontak saat dibawa masuk ke ruang perawatan dengan kereta dorong.

"Mbah Gotho selama hidup ya baru kali ini disuntik, dipasangi selang infus. Kemarin itu sempat marah-marah sama perawatnya pas digeledeg. Ya intinya simbah enggak mau dirawat," ucap Suryanto.

Kabid Pelayanan RSUD Sragen Sri Herawati menjelaskan kondisi pasien saat dibawa memang lemas. Berdasarkan pemeriksaan, Mbah Gotho diketahui kadar hemogoblinnya sangat rendah, sekitar 4. Padalah, normalnya adalah 13.

"Mbah Gotho ada indikasi melena. Fesesnya berwarna hitam yang bercampur darah. Penyebab HB turun menjadi 4 karena ada pendarahan di saluran cerna. Selain itu juga kurangnya asupan makanan," tutur Sri.

Â