Sukses

13 Penambang Emas Liar Bertahan Hidup di Lubang Sedalam 42 Meter

Ke-13 penambang emas liar yang terjebak dalam lubang sedalam 42 meter itu seluruhnya berasal dari Tasikmalaya, Jabar.

Liputan6.com, Minahasa Utara - Saat umat Kristiani merayakan ibadah Kamis Putih, 13 penambang emas ilegal di Desa Tatelu, Kecamatan Dimembe, Minahasa Utara, Sulawesi Utara, justru tertimbun tanah dan bebatuan dalam lubang galian sedalam 42 meter.

Ke-13 korban yang berasal dari Tasikmalaya, Jawa Barat, tersebut adalah Ubri, Diki, Karno, Wawan, Dian, Asep, Nana, Nono, Ugi, Opim, Ali, Aep, dan Ali.

"Kami masih bisa berkomunikasi dengan mereka lewat selang pernapasan. Hingga Jumat dini hari tadi, upaya evakuasi masih terus dilakukan," ujar Agus, salah satu warga yang membantu proses evakuasi, Jumat (14/4/2017).

Staf Humas Basarnas Sulawesi Utara Ferry Arianto mengungkapkan, kecelakaan yang menimpa para penambang terjadi pada Kamis, 13 April 2017, sekitar pukul 16.00 Wita.

"Saat itu, para penambang tengah menggali di lubang berukuran sekitar 1,5 meter x 1,5 meter. Ketika menggali itulah mereka tertimbun material galian," ujar Ferry.

Camat Dimembe Marco Karompong mengatakan, saat longsor terjadi dan menutup lubang masuk, belasan pekerja itu berada di lubang percabangan lainnya yang dalamnya sekitar 40 meter.

Untuk membantu bertahan hidup, pasokan logistik bagi para korban disalurkan melalui selang plastik. "Logistik seperti susu disalurkan melalui selang plastik, yang tembus hingga ke titik di mana para korban berada," ungkap Kepala Desa Tatelu John Lausan.

Hingga Jumat (14/4/2017) pagi, upaya penyelamatan para penambang liar itu terus dilakukan. Warga yang membantu proses evakuasi berusaha menggali dan menyingkirkan material longsoran memastikan semua korban masih hidup.

Video Terkini