Sukses

Sambut Pagi di Kapuas, Sungai Terpanjang di Indonesia

Matahari terlihat di ujung sungai. Sinarnya menyinari begitu sempurna. Pemandangan ini terlihat setiap pagi di pinggir Sungai Kapuas, Pont

Liputan6.com, Pontianak - Selamat pagi Indonesia. Matahari mulai terlihat di ujung sungai, sinarnya menyinari begitu sempurna. Pemandangan inilah yang terlihat setiap pagi di pinggiran Sungai Kapuas, Pontianak, Kalimantan Barat. Sebuah sungai terpanjang di Pulau Kalimantan sekaligus di Indonesia dengan panjang mencapai 1.143 kilometer.

Aktivitas masyarakat sudah menggeliat. Mereka sibuk menjalani kegiatan rutin di Sungai Kapuas, Kota Pontianak. Sungai Kapuas juga digunakan untuk kebutuhan MCK (mandi, cuci, kakus) bagi masyarakat setempat.

Untuk itulah menjaga Sungai Kapuas menjadi keharusan bagi warga. Mereka taat tidak membuang sampah ke Sungai Kapuas. Sebab, sungai tersebut adalah bagian dari peradaban kehidupan masyarakat di Bumi Khatulistiwa.

Kegiatan masyarakat yang sangat mencolok adalah di penyeberangan feri. Terlihat jelas, warga yang tinggal di Kecamatan Pontianak Utara yang bekerja di Kecamatan Pontianak Selatan, Pontianak Barat, dan Pontianak Tenggara, menggunakan jasa kapal penyeberangan itu setiap harinya.

Warga menggunakan kendaraan roda dua dan empat menyeberang dengan jasa feri. Di atas kapal, warga bisa menyaksikan begitu indahnya matahari terbit.

Suasana dan aktivitas pagi di pinggiran Sungai Kapuas, Pontianak, Kalimantan Barat. (Liputan6.com/Raden AMP)

"Hari ini matahari indah sekali," tutur Mardin, warga Kecamatan Pontianak kepada Liputan6.com, Rabu pagi, 19 April 2017.

Ia mengaku bekerja di Kecamatan Pontianak Selatan sebagai buruh bangunan. Ia menggunakan sepeda yang setia menemani dirinya. Bagi dia, sepeda menjadi moda transportasi yang sehat dan murah. Sebab, tidak perlu mengeluarkan biaya berupa uang.

"Hanya bayar penyeberangan saja. Murah," kata dia.

Suasana dan aktivitas pagi di pinggiran Sungai Kapuas, Pontianak, Kalimantan Barat. (Liputan6.com/Raden AMP)

Matahari mulai meninggi. Sengatannya begitu panas membakar kulit. Warga setempat pun mulai bekerja rutin dengan kegiatannya. Ada yang ke pasar, kantor, dan proyek pembangunan. Itulah rutinitas setiap harinya di bantaran Sungai Kapuas, Kota Pontianak.

Â