Sukses

Keraton Solo Undang Presiden Jokowi ke Peringatan Takhta Raja

Dalam situasi berseteru, Raja Solo tetap mengundang kerabatnya yang berada di kubu seberang.

Liputan6.com, Solo - Setelah selama empat tahun absen, Tingalan Jumenengan Raja Keraton Solo bakal kembali digelar. Raja Keraton Solo Paku Buwono (PB) XIII Hangabehi akan merayakan peringatan naik tahta itu pada Sabtu, 22 April 2017.

Perseteruan yang terjadi antara pihak Dewan Adat dengan kubu PB XIII Hangabehi berimbas pada gelaran tingalan jumenengan dalam empat tahun terakhir.

Kubu Dewan Adat memang menggelar tingalan jumenengan lengkap dengan tarian sakral Bedhaya Ketawang. Tetapi, saat acara itu tak ada raja yang duduk di dampar (kursi raja, red).

Jubir Panitia Tingalan Jumenengan PB XIII Hangabehi, KP Bambang Pradotonagoro mengatakan peringatan naik tahta raja akan digelar di Sasana Sewaka, Keraton Solo. Bambang menerangkan, PB XIII sudah mulai melaksanakan tahapan prosesi tingalan jumenengan.

"Prosesi awal sudah dimulai PB XIII, mulai dari masuk ke ndalem Ageng hingga jamasan pusaka. Dan sembilan penari Bedhaya Ketawang juga sudah siap. Intinya kita sudah siap. Persiapan sudah 95 persen," jelas Bambang, Kamis (20/4/2017).

Untuk acara ini, ia sudah menyebar 1.500 undangan yang dibagikan kepada tamu VIP dan abdi dalem. Dari jumlah itu, 1.000 undangan akan dibagikan kepada abdi dalem, sisanya bagi tamu VIP.

"Kita juga mengundang 34 sentana dalem untuk mengikuti acara ini, " ujarnya.

Sentana dalem adalah adik-adik dari raja PB XIII. Beberapa dari sentana dalem ini tergabung dalam Dewan Adat yang berseteru dengan kubu Tim Lima bersama PB XIII.

Untuk tamu VIP, Keraton Solo juga mengundang Presiden Joko Widodo (Jokowi). Selain itu, keraton juga mengundang Menteri Dalam Negeri Tjahyo Kumolo dan mantan menteri-menteri yang pernah ikut melakukan rekonsiliasi.

"Undangan untuk Pak Jokowi sudah dikirim sejak Senin (17/4/2017). Nanti terserah beliau mau rawuh (datang,red) atau tidak. Kita juga mengundang Ketua MPR dan DPR," tutur Bambang.

Video Terkini