Sukses

Probolinggo Waspada Begal, Makassar Genjot Pantauan CCTV

Dua jenis motor yang menjadi target begal adalah sepeda motor matik dan sepeda motor bebek.

Liputan6.com, Probolinggo - Aksi begal dan penjahat jalanan lainnya makin meresahkan warga Probolinggo. Para pembegal biasa menyasar korban dalam posisi lemah, seperti seorang bapak bersama anaknya berpergian dengan sepeda motor melewati jalan yang sepi.

Kapolres Probolinggo Kota AKBP Hando Wibowo mengatakan jenis motor yang jadi sasaran begal umumnya adalah sepeda motor matik dan motor bebek. Mesin sepeda motor itu kemudian dibuat bentor.

"Aksi begal sering terjadi, karena nampaknya pelaku sudah memahami titik-titik rawan yang di lalui oleh pengendara sepeda motor," kata Hando kepada Liputan6.com, Rabu, 19 April 2017.

Pelaku, kata dia, selalu mencari korban, seperti anak-anak dan kaum perempuan, yang dilakukan malam hari di lokasi yang gelap. Mencermati dari tiga kejadian, pihaknya kini mengintensifkan sweeping di titik-titik yang dianggap rawan terjadi begal.  

"Yang menarik pelaku tidak melukai, hanya menggertak korban hingga ketakutan. Sepeda motor ditinggal dan dibawa kabur pelaku. Rata-rata pelaku begal usianya 18-25 tahun. Kami akan mengikutsertakan masyarakat untuk melawan teror begal," ucapnya.

Budaya yang dimiliki orang Probolinggo soal harga diri sangat tinggi. Maka itu, polisi akan memanfaatkannya untuk melibatkan warga dalam perang melawan begal.

"Yang dilihat korban bukan kerugian sepeda motor, tapi ketakutan dengan pelaku begal. Paling tidak mengajak masyarakat untuk menjadi polisi dirinya sendiri," ujar Hando.

Masyarakat, kata dia, harus mewaspadai modus operandi begal dengan cara mencegat atau memepet sepeda motor pengendara di jalan. Sementara, Polres Probolinggo Kota juga akan meningkatkan frekuensi patroli mobil keamanan, memasang spanduk waspada aksi begal serta yang terakhir merazia sepeda motor, dan mengoptimalkan tiga pilar, yakni Babinsa, Babinkamtibmas dan Linmas.

Kasatreskrim Polres Probolinggo Kota AKP Suwancono menambahkan, untuk menekan aksi pembegalan sudah membentuk tim khusus antibegal dan tim opsnal untuk memerangi begal. Mereka ditempatkan di berbagai titik rawan pembegalan, terutama di jalan yang sepi.

"Ada 10 titik rawan begal yang sudah dipetakan di wilayah Kota Probolinggo. Alhamdulilah, tiga orang tertangkap membawa sajam setelah razia yang dilakukan oleh Polsek jajaran. Kami intens melakukan pemetaan begal yang masuk di Kota Probolinggo," ujar Suwancono.

2 dari 2 halaman

CCTV Pendeteksi Kejahatan

Sementara itu, Polrestabes Makassar memberdayakan CCTV di Command Center untuk memantau seluruh kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat di penjuru Kota Makassar, termasuk di pulau terluar kota, Pulau Lae-lae.

"CCTV tersebut jangkauannya tak hanya wilayah daratan melainkan juga sampai ke wilayah pulau seperti Pulau Lae-lae, Kecamatan Sangkarrang Makassar," kata Kapolrestabes Makassar Kombes Endi Sutendi via telepon, Selasa, 18 April 2017.

Mantan Kabid Humas Polda Sulsel itu mengungkapkan jumlah CCTV yang tersebar di sejumlah titik di Kota Makassar sebanyak 350 unit. Di antaranya jalan yang terpasang CCTV yakni Jalan Tol Reformasi, fly over dan Pantai Losari.

"Target yang akan dipasang itu hingga 3000 unit CCTV hingga akhir 2018 dan yang baru terpasang baru 350 unit," ujarnya.

Ia berharap dukungan masyarakat kota agar perencanaan ke depannya sesuai target yang diinginkan. "Kita juga akan manfaatkan bangunan tinggi seperti supermarket dan Ruko sebagai titik pemasangan CCTV," ucap Endi.

Selain memantau langsung situasi kamtibmas Kota Makassar melalui layar monitor yang terhubung dengan CCTV, Endi juga mengatakan bahwa masyarakat bisa memanfaatkan aplikasi gratis dari Play Store bernama Tracking Smart Police.

"Aplikasi itu bisa mengikuti pergerakan anggota di lapangan dan dapat di-download oleh masyarakat umum," ujar Endi.