Liputan6.com, Gorontalo - Deretan jeriken bensin yang hendak diisi premium mengantre panjang di SPBU Talumolo, Kecamatan Dumbo Raya, Kota Gorontalo. Beberapa pengecer yang mengantre bahkan menempatkan jeriken berukuran besar lebih dari dua buah.
Kondisi itu hampir merata terjadi di semua SPBU di Gorontalo. Deretan panjang jeriken itu membuat proses antre para pengemudi, khususnya bentor dan angkot, semakin lama.
"Ini jeriken bikin lama ketika di SPBU, karena bukan hanya satu jeriken yang diisi. Kami lihat bahkan ada tiga sampai empat jeriken besar yang diisi. Jadi itu yang membuat kita lama. Selain itu, bikin premium cepat habis," keluh Rahmat, salah seorang abang bentor, Jumat, 21 April 2017.
Baca Juga
Advertisement
Padahal, Pertamina sudah melarang SPBU menjual bahan bakar minyak (BBM) kepada pengecer, bahkan akan memberikan sanksi kepada pengecer BBM yang membeli dalam jumlah besar, khususnya berjenis premium.
Kondisi itu membuat stok BBM jenis premium di SPBU yang menjadi andalan pengemudi bentor dan angkot semakin menipis. Menanggapi hal itu, Sales Executive Retail VII Gorontalo Dimas Mulyo Widyo Saputro, mengatakan pihaknya akan menginvestigasi dugaan penyimpangan yang dilakukan pengecer sebelum menentukan sanksi. Â
"Yang jelas ini dilarang, kecuali memang ada nelayan yang mengisi BBM, mereka biasanya punya izin," ungkap Dimas.