Sukses

Kisah Boneka Favorit Si Bungsu Korban Pembunuhan Medan

Si bungsu korban pembunuhan sekeluarga di Medan itu mulai bisa bermain dan bercakap-cakap dengan perawat.

Liputan6.com, Medan - Meski masih dirawat intensif di Rumah Sakit Bhayangkara Medan, Kinara (4), korban selamat pembunuhan sekeluarga di Medan itu mulai pulih dan kembali bermain. Salah satu mainan kesenangan si bungsu itu adalah boneka pemberian Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa.

"Kinara selalu memengang boneka yang diberikan Menteri Sosial (Mensos) karena dianggap unik dan menarik," ucap Wagiman (66), kakek Kinara, dilansir Antara, Jumat, 21 April 2017.

Menurut dia, Kinara yang tengah dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara Medan tetap kelihatan ceria bermain dengan boneka tersebut. "Boneka cantik itu merupakan permintaan Kinara kepada Mensos," ujar Wagiman.

Ia menjelaskan, boneka tersebut diberikan Mensos kepada Kinara ketika masih dirawat di RSUP H Adam Malik Medan. Seluruh boneka milik Kinara pemberian tamu-tamu di RSUP Adam Malik selanjutnya dibawa ke RS Bhayangkara.

"Boneka koleksi Kinara cukup banyak dan berbagai jenis," katanya.

Wagiman menambahkan, selama dirawat di RS Bhayangkara, Kinara didampingi neneknya. Setelah menjalani operasi di RSUP Adam Malik, Kinara kelihatan mulai membaik, mudah tersenyum, dan lancar berbicara dengan perawat.

"Kami merasa senang dengan perubahan yang dialami Kinara," kata Wagiman yang berprofesi sebagai mandor bangunan itu.

Sebelumnya, Mensos Khofifah Indar Parawansa memberikan boneka kepada Kinara (4), korban yang selamat pada peristiwa pembunuhan satu keluarga di Kelurahan Mabar, Kecamatan Medan Deli, Kota Medan.

"Kinara merasa senang menerima boneka itu, dan langsung menggunakan mainan tersebut," kata Mensos usai mengunjungi Kinara yang baru selesai melaksanakan operasi di bagian kepalanya, di RSUP H Adam Malik, Medan, Sabtu malam, 15 April 2017.

Boneka yang diberikannya, sambung Mensos, merupakan permintaan dari Kinara yang sedang mendapat perawatan intensif di rumah sakit milik pemerintah pusat itu.

Meski begitu, Kinara tetap akan dijauhkan dari lokasi pembunuhan yang menewaskan kedua orangtuanya Rianto (40) dan Yani (35), dua kakaknya Naya (14) dan Gilang Laksono (10) dan neneknya, Marni (50).

Kinara berencana akan tinggal di rumah neneknya sepulang dari rumah sakit. Hal itu untuk mempermudah proses pemulihan trauma atas upaya pembunuhan yang dilakukan Andi Lala, kerabat ibunya, beserta dua rekannya.