Liputan6.com, Denpasar - Muhammad Fery Adrian pelajar kelas dua di SLTP 15 Mataram adalah salah satu Disc Jockey (DJ) termuda Indonesia asal Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Ia datang ke Bali mengikuti kompetisi ‎yang mengambil tema 'Soundtastic DJ Challenge'yang diselenggarakan Grand Istana Rama Hotel Kuta. Meski masih belia, namun remaja 13 tahun itu sudah jago nge-DJ.
Pada kompetisi yang digelar di pinggir Pantai Kuta itu, Ferry akan bersaing dengan 11 DJ dewasa. Mereka akan memperebutkan kontrak reguler performance di Grand Istana Rama Hotel Kuta. Ia akan membawakan genre break beat.
Advertisement
Ferry mengenal dunia DJ dari teman ayahnya yakni DJ Ruddy. DJ Ruddy juga yang mengajarkannya hingga ia piawai menggubah musik.
Meski masih remaja, namun sejumlah penghargaan sudah disabet Ferry. Di antaranya adalah juara favorit pada even yang diselenggarakan Persatuan DJ Indonesia di Hotel The Stone Kuta tahun lalu. Bulan lalu ia juga menyabet juara dua pada kompetisi DJ di kota kelahirannya.‎
Baca Juga
‎Ferry memendam mimpi, ia ingin show keliling Indonesia. "Harapan saat ini ingin perform keliling kota di Indonesia dan bisa bahagiakan kedua orangtua saya. Bisa bikin orangtua saya bangga," ucapny saat ditemui di Grand Istana Rama Hotel Kuta, Sabtu 22 April 2017.
Kendati menjadi DJ termuda, anak dari pasangan Haryono dan Heny Romdiyati itu tetap mengedepankan pendidikan. "Sekolah tetap jalan, tidak terganggu. Orangtua dan guru mendukung karir saya," ucapnya.‎
Menurut sang ayah, Haryono, putranya sudah sejak kecil sangat menyukai DJ. Ia sering memainkan mainannya menjadi seolah seperti piringan hitam DJ. Sejak saat itulah Haryono mengetahui keinginan anaknya dan mulai memasukkan Ferry ke sekolah DJ di daerah Mataram.
‎
"Dari SD dia suka DJ. Suka mainin apa saja yang bentuknya bulat dan diperagakan seperti gaya DJ," kata Haryono.
Ia pun mengaku mendukung karir anaknya. Termasuk, jika ia keluar sebagai juara pada kompetisi kali ini dan harus menetap di Bali. "Ya saya dukung, yang penting sekolahnya tidak terganggu. Kalaupun harus pindah ke Bali saya persilakan," ujarnya.
Food and Beverage Director Grand Istana Rama Hotel Kuta, I Ketut Darmayasa menjelaskan,‎ untuk pemenang kontes ini akan mendapat kontrak langsung dari Grand Istana Rama Hotel Kuta untuk tampil performance reguler setiap harinya. "Jadi, pemenangnya nanti dapat kontrak dari kita untuk tampil reguler di hotel kami," ucapnya.‎‎
‎Salah seorang juri, DJ Denny Ambon, menjelaskan ada tiga kriteria yang akan menjadi penilaian dari para peserta. "Tiga penilaian itu yakni kreativitas, teknik missing dan performance," kata DJ Denny Ambon didampingi DJ Jaux Ion dan DJ Ars Evanko.
Denny Ambon mengaku senang dengan kehadiran DJ cilik asal NTB yang datang mengikuti kompetisi ini. "Tentu kita bangga, dia masih muda berusia 13 tahun. Dia peserta paling muda dari yang lain," ucapnya.