Liputan6.com, Medan - Wagiman (66), warga Kelurahan Mabar, Kecamatan Medan Deli, Kota Medan, tidak akan melepaskan cucu kesayangan, Kinara (4), korban yang selamat dari pembunuhan satu keluarga kepada orang lain untuk diangkat sebagai anak asuh.
Kinara merupakan putri bungsu Riyanto, korban tewas pembunuhan satu keluarga di Medan. Dia satu-satunya yang selamat dari peristiwa pembantaian satu keluarga itu.
Wagiman menegaskan Kinara tidak akan diserahkan kepada pihak lain maupun institusi pemerintah untuk diasuh hingga dewasa.
Advertisement
"Pihak keluarga masih mampu untuk mengasuh dan membina Kinara hingga tumbuh dewasa seperti gadis-gadis yang lain," ujar Wagiman, kakek Kinara, saat ditemui di Mabar, Selasa (25/4/2017), dilansir Antara.
Dia mengatakan Kinara masih memiliki keluarga. Selain ada Nenek Murniati (58), juga ada Junaidi (38), adik kandung dari Riyanto (40)--yang merupakan ayah Kinara korban pembunuhan sadis. Selain itu, ada Sri Susiani (45), adik nenek Kinara dan Rosmini (37) yang masih keluarga dekat.
Baca Juga
"Famili lainnya masih mampu memberikan perawatan kepada cucu yang berumur di bawah lima tahun (balita) itu," ujar Wagiman.
Kinara tidak diperbolehkan berada jauh dari kakek, nenek, pihak keluarga dekat lainnya karena satu-satunya cucu. "Kinara kami jadikan sebagai pengganti Riyanto yang telah tiada dan tidak bisa dilupakan," ucap dia.
Wagiman menambahkan, jika Kinara diasuh oleh orang lain, pihak keluarga akan bertambah sedih. Maka itu, kata dia, sampai kapan pun perempuan mungil yang sangat cerdas itu tidak akan pernah diberikan dan diasuh oleh orang lain.
"Kami bertekad, Kinara tidak akan lepas dari pangkuan Nenek Murniati dan tetap menjadi tanggung jawab pihak keluarga dekat," kata Wagiman, mandor bangunan itu.
Sebelumnya, warga Kelurahan Mabar, Kecamatan Medan Deli, Kota Medan, dikagetkan ditemukannya lima anggota keluarga tewas pada Minggu pagi, 9 April 2017.
Kelima korban tewas adalah Riyanto (40) dan istrinya Yani (35), dua anaknya Naya (14) dan Gilang Laksono (10), dan mertuanya bernama Marni (50).
Adapun Kinara (4) ditemukan kritis dan dibawa untuk menjalani perawatan di RS Bhayangkara Medan.