Sukses

2 Longsor dalam Sebulan Lumpuhkan Akses Warga Luwu

Tak hanya jembatan, jalan andalan warga Luwu untuk ke mana-mana juga lumpuh akibat dua longsor yang terjadi pada April.

Liputan6.com, Luwu - Bencana longsor di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, menyebabkan sebuah jembatan utama desa roboh serta merusak rumah milik warga. Bhabinkamtibmas Polsek Bupon Bripka Fadli mengatakan tak hanya longsor, hujan yang terus mengguyur Kabupaten Luwu sejak Senin, 24 April 2017, juga membuat air Sungai Salutepa di Desa Balutan, Kecamatan Bupon meluap.

Luapan air sungai tersebut, kata Fadli, menyeret sebuah rumah kayu milik warga yang berada bantaran sungai serta merobohkan jembatan utama di Desa Balutan. Jembatan tersebut merupakan satu-satunya akses penghubung dari beberapa desa di Kecamatan Bupon, Kabupaten Luwu.

Saat ini, kata Fadli, dia bersama warga setempat bergotong-royong membersihkan sisa banjir dan longsor serta mengumpulkan puing-puing rumah milik warga yang terseret luapan air Sungai Salutepa.

Selama musim hujan terjadi di Kabupaten Luwu, lanjut Fadli, warga diimbau untuk bersiaga dan mengantisipasi dampak tanah longsor dan luapan sungai di daerahnya masing-masing yang sewaktu-waktu kembali terjadi.

"Hujan masih mengguyur hingga saat ini, jadi warga diminta tetap waspada," kata Fadli kepada Liputan6.com, Rabu (26/4/2017).

Sebelumnya, tanah longsor juga terjadi di Kecamatan Latimojong, Kabupaten Luwu, yang mengakibatkan akses jalan satu-satunya dari Kecamatan Bajo menuju ke Kecamatan Latimojong tertimbun.

"Tepatnya di Dusun Kalambe, Desa Saronda, Kecamatan Bajo Barat longsor cukup parah," ucap Fadli.

Akibat longsor, lanjut Fadli, sebuah mobil yang memaksa melintas terperosok ke dasar sungai. "Mobil pikap pengantar sayur yang melintas terjebak longsor dalam perjalanan kemarin," ujarnya.

Longsor menyebabkan mobil pikap pengangkut sayur terperosok ke jurang. (Liputan6.com/Eka Hakim)

Hingga saat ini, lanjut Fadli, mobil pikap milik Asmud belum dapat diangkat dari dasar sungai karena terkendala alat berat. "Sedangkan ketinggian dasar sungai ke jalanan sekitar 50 meter," tuturnya.

Tak hanya itu, jalanan yang tertutup longsor belum dapat dilalui oleh kendaraan sehingga warga setempat berharap Pemkab Luwu segera membantu membuka jalan yang tertimbun material longsor.

"Warga sudah berusaha membersihkan bekas longsor pelan-pelan yang telah menutupi jalan tapi karena bekas longsor banyak dan tenaga terbatas sehingga hingga saat ini akses jalan masih tertutup," katanya.

Akses jalan yang tertimbun longsor tersebut, menurut Fadli, merupakan satu-satunya akses transportasi masyarakat dari Kecamatan Bajo ke Kecamatan Latimojong, Kab. Luwu.

"Musibah longsor ini yang kedua kalinya dalam bulan April ini. Masyarakat, khususnya pengguna jalan, dihimbau agar lebih berhati-hati jika melintas di daerah ini, terlebih saat hujan turun," Fadli mengingatkan.

Video Terkini