Liputan6.com, Bogor - Ada Tanjakan Cinta di kawasan Gunung Semeru, ada pula Tanjakan Asu di Gunung Arjuna, seramnya Tanjakan Setan di Gunung Gede, curamnya Tanjakan Pak Tere di Gunung Ceremei, dan Tanjakan Penyesalan di Gunung Rinjani. Beberapa tanjakan tersebut tentunya mempunyai cerita unik masing-masing bagi para pendaki yang menjajalnya.
Namun, ada nama tanjakan yang membuat pelancong ataupun pendaki bergoyang hingga pedas berkeringat, Namanya Tanjakan Sambalado di Gunung Kencana, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Para penggemar musik dangdut pasti tahu terinspirasi dari mana nama tanjakan itu. Ya, nama tanjakan tersebut terinspirasi dari lagu penyanyi dangdut Ayu Ting Ting yang berjudul "Sambalodo".
Menurut seorang petugas Perhutani Gunung Kencana, Miftah, nama tanjakan itu dinamai sejak ada lagu artis dangdut Ayu Ting Ting yang terkenal di tahun 2015.
"Karena sejak ada lagu Ayu Ting Ting, dinamailah (tanjakan) itu," ucap Miftah sambil tertawa saat ditanyai Liputan6.com di Pos 1 Gunung Kencana, Bogor, Jawa Barat, belum lama ini.
Baca Juga
Tanjakan Sambalado ini akan menyambut para pendaki tepat di depan gapura setelah pendaftaran masuk kawasan. Kondisi tanjakan dengan kemiringan sekitar 45 derajat ini sudah dibentuk batang kayu dengan diameter seukuran tangan manusia, lengkap dengan pegangan di setiap sisi.
Sesuai namanya, Tanjakan Sambalado dengan jarak tempuh sekitar 100 meter ini membuat "pedas" para pendaki. "Pedas yah, luar biasa," kata seorang pendaki asal Tangerang, sambil terengah-engah.
Meniti anak tangga Tanjakan Sambalado butuh langkah lebar. Per tangga saja setinggi dengkul orang dewasa bahkan lebih tinggi. Tak mengherankan, bila kemudian keringat mengucur seperti ketika Anda merasa pedas. Untuk itu butuh energi lebih untuk melaluinya.
Gunung Kencana masuk kawasan hutan lindung di Kabupaten Bogor, tepatnya berada di Desa Tugu Utara, Kecamatan Cisarua, dekat perkebunan teh Perhutani yang dikelola di Kampung Cikoneng, Kampung Rawa Gede, dan Kampung Cibulao, serta Kampung Lahan Cadangan yang biasa disebut Kampung LC.
Advertisement
Gunung Kencana memiliki ketinggian 1.803 meter dari permukaan laut (mdpl), yang berdampingan dengan Gunung Tikukur setinggi 1.701 mdpl dan Gunung Luhur dengan tinggi 1.702 mdpl. Namun, selain Gunung Kencana, kedua gunung ini hanya bisa didaki untuk pendidikan dasar (diksar), calon polisi, dan calon dokter.
Lahan untuk mendirikan tenda di puncak Kencana tidak terlalu luas. Karena baru resmi dibuka untuk umum di tahun 2016. Terlihat banyak bonggol-bonggol ponon lapuk usai ditebang di area perkemahan.
Pemandangan di puncak Gunung Kencana terasa romantis bila dinikmati bersama teman atau pasangan. Sebab, memiliki pemandangan hamparan hijaunya kebun teh dari kejauhan. Telaga dan beberapa kampung di tengah perkebunan terlihat kecil seperti mainan. Ditambah indahnya beberapa jenis bunga bermekaran menghiasi sisi bukit.
Terlihat pula Jalan Raya Puncak yang meliuk-liuk bak ular menyusuri lembah di antara ramainya kawasan Puncak. Gagahnya Gunung Gede dan Gunung Pangrango juga terlihat jelas di sebelah barat, lengkap dengan kepulan asap dari dalam kawah.
Sementara di sebelah selatan terdapat Gunung Salak dan Gunung Guntur yang selalu diselimuti awan yang seolah mengalir dari arah Sukabumi.
Selain pemandangan, terdengar orkestra alam di balik hutan Gunung Kencana. Suara penghuni hutan dan gesekan dedaunan tertiup angin menggema menghibur para pendaki di kala pagi menyongsong.
Dingin menusuk seolah redam saat matahari pagi timbul di balik celah-celah kokohnya pepohonan berbalut lumut dan benalu di puncak Gunung Kencana. Kenikmatan itu dipadu secangkir hangatnya seduhan kopi bersama teman-teman baru dari penjuru Jabodetabek.