Liputan6.com, Kapuas - Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF) memastikan orangutan berkulit dan berbulu putih serta memiliki mata kebiruan termasuk orangutan albino. Beberapa waktu lalu orangutan tersebut disita dari warga Desa Tenggirang, Kecamatan Kapuas Hulu, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah.
"Saat ini telah berada di pusat rehabilitasi BOSF Nyaru Menteng. Setelah dilakukan beberapa tes kita pastikan bahwa orangutan ini bukan orangutan yang aneh tetapi ini orangutan albino," kata CEO BOSF, Jamartin Sihite di Palangka Raya, Senin 1 Mei 2017, dilansir Antara.
Selama 25 tahun BOSF beraktivitas di Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur, kata dia, penemuan orangutan ini menjadi penyelamatan dan penemuan orangutan albino pertama.
Advertisement
Baca Juga
"Kita tak tahu berapa banyak jumlahnya di alam, tapi jika kita gunakan perbandingan pada manusia, orangutan albino itu ada satu berbanding 50.000. Artinya penemuan orangutan albino ini merupakan kasus genetik yang langka," kata Jamartin.
Orangutan albino yang diketahui berusia lima tahun dan berjenis kelamin betina itu kini tengah menjalani pemeriksaan dan observasi menyeluruh dan intensif. Pemeriksaan mencakup pemeriksaan fisik seperti memastikan tak ada tulang patah, nafsu makan, dan cek cacing, serta tes mata untuk memastikan orangutan tersebut albino.
Selain itu juga ambil sampel darah untuk tes DNA. "Untuk perawatan khusus, kita siapkan tempat yang cahayanya tidak terlalu terang karena orangutan albino, kulit dan matanya lebih sensift dan peka terhadap cahaya terang," katanya.
Jamartin mengatakan pihaknya pun menargetkan maksimal satu bulan orangutan albino tersebut dapat dilakukan tindakan lebih lanjut.
"Satu bulan kita harapkan orangutan tersebut dapat dipastikan akan dibawa ke mana lagi. Kita juga akan lakukan observasi menyeluruh dan jika memungkinkan kita segera kita lepas-liarkan. Tapi kita lepaskan dengan kehati-hatian yang salah satu kriterianya hutan yang masih lebat," katanya.
Â