Sukses

Listrik Mati, UNBK Terhenti

Konsentrasi para siswa buyar setelah komputer yang mereka operasikan untuk UNBK mendadak mati.

Liputan6.com, Sumenep - Padamnya listrik secara tiba-tiba membuat siswa peserta Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, panik.

Akibatnya konsentrasi siswa buyar setelah komputer yang mereka operasikan untuk UNBK mendadak mati. Mereka terpaksa keluar ruangan agar dapat menghilangkan rasa kesal.

Lembaga pelaksana UNBK kebingungan saat listrik padam mendadak lantaran belum ada pemberitahuan secara resmi. Pihak sekolah merasa terganggu karena mesin generator yang mereka sediakan berkapasitas rendah, hingga tidak mampu mengaliri daya ke seluruh komputer yang ada.

"Ini bukan hanya terganggu, tapi sangat terganggu. Karena mesin yang kami sediakan untuk mengantisipasi lampu padam tidak kuat, di sini komputer semua bukan laptop," kata Kepala Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Sumenep, Abdullah Kifli, Selasa (2/5/2017).

Kifli menjelaskan, listrik padam secara mendadak saat siswa sedang melangsungkan UNBK di sesi kedua. Sekitar berjalan 30 menit komputer yang dioperasikan para siswa mati. Pihak sekolah hanya pasrah sambil lalu menunggu pemberitahuan selanjutnya dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) sampai kapan listrik kembali menyala.

"Sekitar pukul 10.10 WIB listrik padam, itu sudah memasuki sesi kedua. Untuk sementara kita cari alternatif lain dan semoga saja dapat," ucapnya.

Para siswa sangat cemas dengan padamnya listrik secara mendadak, apalagi siswa tersebut sudah melaksanakan ujian mata pelajaran Bahasa Indonesia berjalan setengah jam. Mereka khawatir listrik tak kunjung menyala, sehingga nantinya akan dapat berdampak buruk terhadap konsentrasinya.

"Secara otomatis ketika terhenti melaksanakan ujian akan terganggu. Karena ini lagi asyik mengerjakan soal tiba-tiba mati, jadi konsentrasi buyar," kata salah satu siswa peserta UNBK di SMPN 1 Sumenep, Sita, kepada Liputan6.com.

Listrik padam secara mendadak dirasakan semua sekolah yang melaksakan UNBK di daerah ujung timur Pulau Madura ini. Namun sebagian sekolah masih bisa melanjutkan dengan menggunakan mesin generator apabila secara keseluruhan sekolah itu menggunakan laptop.

Mereka berharap listrik yang padam secara mendadak bisa segera diatasi oleh pihak terait agar tidak terlalu lama, sehingga para siswa yang sedang menunggu untuk melanjutkan pengerjaan UNBK tersebut dapat berjalan lancar sesuai harapan bersama.

Sekedar diketahui, pelaksanaan UNBK tingkat SMP tahun 2016-2017 diikuti sebanyak 173 sekolah, diantaranya, sebanyak 123 sekolah melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Pensil dan Kertas (UNBPK). Sedangkan yang melaksanakan UNBK secara keseluruhan sebanyak 50 sekolah dan 3 sekolah berada di bawah naungan Kementerian Agama (Kemenag).

Untuk siswa secara keseluruhan yang mengikuti UNBK di daerah ini mencapai 15.147 siswa. Siswa negeri maupun swasta sebanyak 6.470 orang, dan untuk Madrasah Tsanawiyah (MTs) negeri dan swasta sebanyak 8.677 siswa.

Â