Liputan6.com, Yogyakarta - Sebanyak 34 dalang cilik dari Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), dan Jawa Timur berlaga di Yogyakarta dalam Festival Dalang Cilik VII. Acara tahunan yang diselenggarakan oleh Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) di Museum Pendidikan Indonesia ini berlangsung sejak 2 hingga 6 Mei 2017.
Berbeda dengan tahun sebelumnya, perhelatan budaya ini membatasi usia penampilnya, yakni mereka yang masih duduk di bangku SD dan SMP.
"Sebelumnya, ada yang masih TK juga ikut dalam dalang cilik, tetapi kali ini kami membatasi SD sampai SMP saja. Ada anak SMA mau ikut tidak bisa karena sudah tidak masuk kategori cilik," ujar Cipto Budy Handoyo, salah satu panitia Festival Dalang Cilik, Rabu, 3 Mei 2017.
Baca Juga
Advertisement
Ia menuturkan, sekalipun berskala nasional tetapi tidak dipungkiri acara ini biasanya diikuti oleh anak-anak yang berdomisili di Jawa. Sebab, budaya wayang kulit identik dengan Jawa.
Cipto menerangkan, perhelatan ini menjadi ajang bagi para dalang cilik untuk menunjukkan kemampuannya. Sebab, latihan mereka tidak akan berarti apabila tidak ada ruang yang mengakomodasi potensi masing-masing.
UNY adalah satu-satunya perguruan tinggi yang menyelenggarakan Festival Dalang Cilik untuk nguri-uri atau melestarikan budaya Jawa sekaligus membina karakter bangsa Indonesia.
Salah satu peserta Festival Dalang Cilik, Tegar Haryo Seno, mementaskan lakon Wahyu Cokroningrat. Siswa MI Assalam Cepu tersebut sudah tiga tahun mendalang dan di bawah bimbingan salah satu sanggar setempat.
Putra dari pasangan Suparno dan Sulistyanti tersebut pernah meraih juara terbaik dalang cilik se-Jawa Timur dan pernah juga tampil dalam acara dalang cilik di salah satu televisi swasta.
Â
Â