Liputan6.com, Gunungkidul - Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tingkat SMP di Gunungkidul berjalan lancar. Namun tak semua bisa ikut, ada 26 siswa tingkat SMP di Kabupaten Gunungkidul tidak mengikuti UNBK.
Sekretaris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Gunungkidul Bahron Rosyid menerima laporan 26 siswa tidak mengikuti UNBK. Sebagian besar siswa yang tidak hadir memilih untuk bekerja.
Dari 26 siswa yang tidak hadir, 21 siswa dilaporkan meninggalkan sekolah karena berbagai alasan termasuk bekerja. Sisanya, empat anak meninggal dunia dan satu sakit.
Advertisement
"Anak-anak kami memilih bekerja, faktor ekonomi yang menyebabkan mereka meninggalkan sekolah," katanya, Kamis (4/5/2017).
Baca Juga
Melihat kondisi itu, ia sudah berusaha maksimal untuk membujuk dan mengajak kembali ke sekolah. Setidaknya hanya menyelesaikan jenjang SMP ini. Namun, ajakan itu ditolak oleh siswa dan orangtua.
"Paling tidak lulus sampai SMP, dan akan lebih baik minimal jenjang SMA," imbuh dia.
Rosyid menjelaskan pihaknya akhirnya menerima kondisi 26 siswa yang tidak ikut UNBK. Namun, jumlah siswa yang tidak ikut UNBK itu termasuk rendah karena total siswa tingkat SMP yang mengikuti UNBK tahun ini 9911 dari 142 sekolah, yang melaksanakan di 106 sekolah.
"Ada 36 sekolah yang digabung. Tahun depan kami akan berusaha melengkapi komputer yang bisa digunakan untuk ujian," katanya.
Pemkab Gunungkidul sudah berupaya keras agar pelaksanaan UNBKÂ tingkat SMP berjalan lancar. Salah satunya dengan pengadaan 942 komputer dengan nilai Rp 4,5 miliar, untuk beberapa sekolah sehingga pelaksanaan UNBK dapat berjalan lebih baik.
"Untuk pelaksanaan tiga hari ini cukup lancar. Awal kemarin sempat ada mati listrik dan login bermasalah tetapi bisa diatasi, dan tidak menimbulkan persoalan,"ujar Bahron.
Â