Sukses

Keris Berdarah di Pusaran Cinta Segitiga

Korban keris berdarah meninggal setelah beberapa hari di Rumah Sakit Bhayangkara.

Liputan6.com, Pekanbaru - Kisah cinta segitiga berdarah terjadi di Pekanbaru, Riau. Cemburu melihat perempuan idamannya, Wt, mau diajak ke kafe oleh Erwin Fremki Siringo alias Ringo, Sabiri alias Win panas hati hingga menikam saingan asmaranya dengan keris.

Kabid Humas Polda Riau Kombes Guntur Aryo Tejo menerangkan, Sabiri diduga tak terima Wt sering jalan berdua dengan Ringo karena sudah lama menaruh hati. Ia bahkan sering melarang korban supaya tak mengajak Wt jalan-jalan.

Peringatan Sabiri tak digubris. Pada 23 April 2017 dini hari, Sabiri mendapat kabar Ringo tengah bersama Wt berada di kafe di Jalan Naga Sakti. Kecemburuannya tak bisa dibendung, ia nekat mendatangi keduanya berbekal sebilah keris.  

Tanpa basa-basi, ia langsung memukul dan menusuk Ringo dengan keris sebanyak dua kali di perut. Ia langsung melarikan diri dan meninggalkan korban terkapar tak sadarkan diri.

"Kepolisian yang mendapat kabar langsung membawa korban ke Rumah Sakit Bhayangkara. Beberapa hari dirawat, korban dinyatakan meninggal dunia," kata Guntur, Kamis (4/5/2017) siang.

Keluarga lalu melaporkan meninggalnya Ringo ke Polsek Tampan, Pekanbaru. Kepolisian yang menyelidiki menyatakan Sabiri buron karena sudah tidak berada lagi di Pekanbaru.

Beberapa hari kemudian, kepolisian mendeteksi keberadaan pelaku di Kabupaten Kabanjahe, Sumatera Utara. Polisi mengejar Sabiri ke lokasi dan menangkapnya di rumah keluarganya di sana.

"Sewaktu penangkapan pada 2 Mei 2017, pelaku berusaha melawan petugas sehingga dilakukan tindakan tegas (penembakan). Selanjutnya dibawa ke Pekanbaru untuk penyidikan lebih lanjut," kata Guntur.

Dalam kasus ini penyidik menjadikan celana jins, sebilah keris, hasil visum terhadap korban dan keterangan saksi lainnya sebagai barang bukti.