Sukses

Ternyata Tahanan Kabur dari Rutan Pekanbaru 448 Orang

Sudah ada 213 tahanan kabur ditangkap dan sisanya masih dikejar.

Liputan6.com, Pekanbaru - Tahanan kabur pasca-kerusuhan di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Pekanbaru pada Jumat 5 April 2017 ternyata berjumlah 448 orang. Ratusan di antaranya masih dalam pelarian dan tengah diburu Polda Riau beserta jajaran di kabupaten.

Jumlah itu disampaikan Direktur Jenderal Pemasyarakat Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia I Wayan K. Dusak di Rutan Si‎alang Bungkuk, Kecamatan Tenayanraya, Sabtu (6/5/2017) petang.

I Wayan menyebutkan, hingga saat ini sudah ada 213 tahanan kabur ditangkap Polda Riau beserta jajaran dan dibantu masyarakat. Semuanya sudah dikembalikan ke rutan dan masih menjalani serangkaian pemeriksaan.

"Kemudian ada 235 tahanan kabur yang masih berada di luar dan tengah dicari," sebut I Wayan di depan pintu masuk rutan.

I Wayan mengatakan situasi di rutan sudah kondusif. Ratusan tahanan yang sempat menguasai rutan sudah kembali ke bloknya masing-masing, setelah pihak Kemenkum-HAM berjanji memenuhi tuntutan yang disampaikan.

Secara umum, kata I Wayan, kerusuhan di rutan dipicu tidak imbangnya daya tampung dengan jumlah tahanan. Hal ini disebabkan beberapa faktor, di antaranya tidak ada pemindahan tahanan yang sudah divonis.

"Yang seharusnya dipindah, belum juga dipindah. Ini salah satu tuntutannya," terang I Wayan.

Masalah lainnya adalah kesalahan manajemen dari rutan yang membuat tahanan tidak nyaman. Salah satu contohnya adalah keberadaan petugas jaga yang galak kepada tahanan dan sering melakukan kekerasan.

Selain itu, masalah keterbatasan air bersih juga menjadi tuntutan tahanan yang segera dipenuhi pihaknya. Dalam beberapa pekan ke depan, I Wayan berjanji segera mengubah manajemen dan menyegarkan pergantian petugas.

Sementara untuk menghindari kelebihan jumlah tahanan, I Wayan menyebut pihak rutan sudah memindahkan sebagian tahanan ke sejumlah lapas yang ada di Riau. Pemindahan dilakukan secara bertahap dan berdasarkan keinginan dari tahanan sendiri.

Untuk saat ini, pihak rutan tengah memperbaiki beberapa fasilitas yang rusak akibat amukan tahanan. Misalnya kerusakan sel, kerusakan pintu dan kerusakan pada jendela.

"Untuk yang dibakar, itu hanya ban-ban pada pot bunga, sudah dibersihkan," sebut I Wayan.

Meski sudah kondusif, puluhan petugas TNI dan Polri, baik berpakaian dinas dan berpakaian biasa, masih berjaga di rutan. Khusus TNI berada di dalam karena keberadaan Polri ditolak seluruh tahanan. Pengejaran tahanan kabur juga masih berlanjut.