Sukses

Peringati 7 Hari Kematian Mbah Gotho, Keluarga Gelar Sedekahan

Peringatan hari kematian Mbah Gotho masih akan berlangsung hingga 1000 hari kematiannya.

Liputan6.com, Sragen - Keluarga Mbah Gotho memperingati tujuh hari kepergian manusia tertua sejagat asal Sragen yang meninggal dunia pada Minggu 30 April 2017 lalu. Sesuai adat Jawa, dalam peringatan tersebut selain mendoakan arwah, keluarga juga membagikan sedekah.

Cucu menantu Mbah Gotho, Suwarni mengatakan peringatan tujuh hari meninggalnya Mbah Gotho dilakukan pada Sabtu, 6 Mei 2017. Pihak keluarga menggelar acara sedekahan dengan membagikan bingkisan kepada tetangga dan warga sekitar.

"Sodaqohan dilakukan Sabtu siang sekitar pukul 12.00 WIB dengan membagikan bingkisan yang berisi beras, roti, teh, gula dan mi instan. Semuanya dibungkus plastik kresek," kata dia, Sabtu malam, 6 Meri 2017.

Sedekahan yang dibagikan kepada tetangga dan warga sekitar kediaman keluarga Mbah Gotho di Dusun Cemeng, Desa Segarang, Sambungmacan, Sragen itu berjumlah sekitar 70 bingkisan.

"Ya dibagikan untuk warga yang satu RT dan tetangga RT sebelah. Pembagian sodaqohan itu juga sempat dilakukan saat peringatan tiga hari meninggalnya Mbah Gotho," ujar dia.

Suwarni menuturkan sesuai kebiasaan masyarakat Jawa, peringatan untuk mendoakan arwah Mbah Gotho juga akan dilakukan pada saat 40 hari hinga peringatan 1000 hari nanti.

"Keluarga akan menggelar acara doa selamatan sesuai adat Jawa mulai 3 hari, 7 hari, 40 hari, 100 hari, peringatan 1 tahun, peringatan 2 tahun dan 1000 hari," ucapnya.

Mbah Gotho meninggal pada Minggu sore, 30 April 2017 lalu. Prosesi pemakaman jenazahnya baru dilakukan pada hari berikutnya Senin, 1 Mei 2017. Lelaki yang meninggal dalam usia 146 tahun itu dimakamkan di Pemakaman Tanggung, Grasak, Plumbon, Sambungmacan yang berjarak sekitar 400 meter dari kediamannya.