Sukses

Pelarian 2 Tahanan Kabur Rutan Pekanbaru Berakhir di Kursi Taksi

Dua tahanan kabur dari Rutan Sialang Bungkuk Pekanbaru itu sempat bersembunyi di rumah saudaranya yang berlokasi di belakang kantor Polsek.

Liputan6.com, Pekanbaru - Berbagai cara dilakukan tahanan Rumah Tahanan Negara (Rutan) Sialang Bungkuk Pekanbaru menghindari kejaran polisi usai kabur pada Jumat, 5 Mei 2017. Ada yang berjalan kaki, menumpang mobil, hingga meminjam uang untuk naik taksi.

Namun, tidak semua upaya pelarian mulus. Salah satunya adalah tahanan yang tertangkap polisi yang merazia di jalan. Akibat gugup hingga sembunyi di bawah kursi sopir, dua tahanan bernama Nasri dan Ahmad Bandi Afriadi akhirnya tak bisa berkutik.

Mereka ditangkap Polsek Penghentian Raja, Kabupaten Kampar, Riau, ketika kabur menaiki taksi dan hendak pergi ke rumah salah satu kerabatnya. Kabid Humas Polda Riau Kombes Guntur Aryo Tejo menuturkan, Nasri dan Ahmad, sempat berjalan kaki beberapa kilometer bersama ratusan tahanan lainnya usai kabur.

Ketika sampai di jalan raya, keduanya menghentikan mobil pikap dan minta diantarkan ke Jalan Harapan Raya, Kecamatan Bukitraya, Pekanbaru. "Sampai di sana, keduanya kembali memberhentikan mobil truk yang mengarah ke kawasan MTQ Pekanbaru," kata Guntur, Minggu (7/5/2017) pagi.

Sampai di lokasi itu, keduanya kembali menghentikan mobil lainnya yang menuju Desa Pasir Putih. Beberapa jam dalam perjalanan, keduanya sampai ke rumah warga bernama Erwin yang berada di belakang Polsek Siakhulu.

"Warga tadi merupakan saudara Nasri. Keduanya menginap di sana, padahal rumah itu di belakang Polsek," kata Guntur.

Pada Sabtu, 6 Mei 2017, Erwin membawa keduanya memakai mobil Toyota Avanza dengan tujuan kawasan Panam, Pekanbaru. Di jalan, mereka diturunkan dan menghentikan mobil lain serta berhenti di sebuah minimarket.

Di lokasi itu, ada saudara Ahmad yang bekerja. Keduanya kemudian meminjam uang untuk menyewa taksi dengan tujuan Desa Simalinyang, Kecamatan Kampar Kiri.

"Keduanya naik taksi dengan tujuan rumah saudaranya Nasri di desa tersebut," kata Guntur.

Beberapa jam dalam perjalanan, tepatnya pada pukul 21.00 WIB, taksi keduanya dihentikan petugas yang sedang menggelar razia. Karena ketakutan, keduanya sembunyi di bawah kursi tapi kelihatan petugas.

Karena tidak bisa memperlihatkan tanda pengenal seperti KTP dan SIM, keduanya kemudian diamankan di Mapolsek setempat. "Hasil interogasi keduanya merupakan tahanan kabur dari Rutan. Selanjutnya akan dikembalikan ke Rutan," kata Guntur.

Hingga Minggu pagi, Guntur menyebut sudah ada 241 tahanan Rutan yang kabur ditangkap. Pencarian masih terus dilakukan karena sebelumnya ada 400 lebih tahanan kabur.

Razia di Perbatasan Sumut - Riau

Pihak Kepolisian Resort (Polres) Labuhan Batu menjaga ketat perbatasan wilayah Provinsi Sumatera Utara dengan Riau. Hal itu dilakukan untuk menjaring para narapidana yang kabur dari Rutan Sialang Bungkuk, Tenayan Raya, Pekanbaru.

Kapolres Labuhan Batu AKBP Frido Situmorang mengatakan, salah satu penjagaan dilakukan dengan menggelar razia di perbatasan Sumut dan Riau, tepatnya di kawasan Kabupaten Labuhan Batu Selatan. Razia diberlakukan bagi kendaraan yang melintas di kawasan tersebut.

"Razia ini sebagai penjagaan ketat di perbatasan wilayah Polsek Cikampak. Puluhan personil diturunkan," kata Frido, Sabtu, 6 Mei 2017.

Pihaknya juga mengimbau masyarakat yang melintas perbatasan untuk membawa identitas pribadi. Sebab, bagi masyarakat yang melintas tidak membawa identitas akan diamankan untuk kemudian dimintai keterangan.

"Kalau ada yang tidak bawa identitas dan bukan tahanan kabur, kita akan pulangkan ke Riau," ucap Frido.

Tidak hanya razia, pihak Polres Labuhan Batu juga diinstruksikan untuk memperketat pengamanan di penjara yang ada di wilayah mereka. Mereka juga diminta mengusahakan agar para tahanan di wilahah hukumnya tidak mendapatkan akses informasi mengenai kaburnya tahanan Rutan Sialang Bungkuk.

Kabid Humas Polda Sumut Kombes Rina Sari Ginting menambahkan, pihaknya juga turut membantu menangkap tahanan kabur Rutan Sialang Bungkuk yang melewati perbatasan Sumut dengan Riau.

"Kita membantu penangkapan jika ada tahanan memasuki wilayah Sumut, salah satunya dengan razia di perbatasan," kata Rina.

Usai terjadi kerusuhan, Rumah Tahanan Sialang Bungkuk, Tenayan Raya, Riau berangsur kondusif. Para tahanan sudah masuk ke dalam ruang tahanannya masing-masing di tiap blok dengan pengawalan petugas gabungan rutan, kepolisian dan TNI.