Sukses

2 Beruang yang Cari Makan Bubarkan Acara Pengajian Warga

Warga mendengar suara kresek-kresek sebelum akhirnya mendapati dua ekor beruang tengah mengais-ngais sesuatu di samping rumah.

Liputan6.com, Jambi - Warga satu kampung di Desa Pamenang, Kecamatan Pamenang, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi, heboh. Acara pengajian warga yang digelar malam-malam bubar jalan setelah dua ekor beruang masuk permukiman.

Ibrahim (30), salah seorang warga Pamenang, menceritakan, peristiwa heboh itu terjadi pada Jumat malam, 5 Mei 2017. Saat itu, warga tengah menggelar acara pengajian.

Di tengah acara, beberapa warga mendengar ada suara dinding rumah seperti digaruk. Karena curiga, beberapa warga keluar dengan membawa lampu senter sebagai penerang. Saat dicek, warga kaget melihat dua beruang besar tengah mengais-ngais sesuatu di samping rumah warga yang cukup padat.

"Karena ketakutan warga berlarian, acara pengajian jadi bubar mendadak," ujar Ibrahim saat dihubungi di Pamenang, Minggu, 7 Mei 2017.

Menurut Ibrahim, daerah Pamenang memang merupakan wilayah perkebunan. Wilayah itu sebelumnya adalah kawasan hutan yang kemudian dibuka menjadi permukiman. Ia menduga, dua ekor beruang tersebut masuk perkampungan karena kelaparan dan mencari makan.

Beberapa warga, kata Ibrahim, sudah melaporkan kejadian itu kepada aparat kepolisian di Polsek Pamenang. Bahkan, beberapa anggota Brimob diturunkan ke lokasi untuk mencari keberadaan beruang tersebut.

Binatang buas kerap masuk permukiman warga di sebagian wilayah di Provinsi Jambi. Alih fungsi hutan menjadi perkebunan maupun perkampungan menjadi salah satu penyebab terjadinya konflik antara hewan dengan manusia. Mulai dari beruang, gajah hingga harimau Sumatera pernah berkonflik dengan manusia.

Teror beruang belum lama ini juga dialami dua petani karet di Kabupaten Batanghari, Provinsi Jambi. Pada Senin, 10 April 2017, Basri (42) dan Sakrun (35) harus dilarikan ke rumah sakit setempat usai berduel dengan kawanan beruang. Salah satu bagian kaki Basri bahkan harus diamputasi karena mengalami luka yang cukup parah.

Kejadian bermula saat Basri dan Sakrun tengah mencari kayu untuk membuat pondok di perkebunan. Saat melintas di lokasi kejadian, keduanya melihat seekor anak beruang terkena jerat yang biasa dipasang untuk menangkap babi hutan. Tiba-tiba saja muncul tiga ekor beruang dewasa dan langsung menyerang kedua petani itu.

Keduanya mendapat serangan cakaran dan gigitan. Beruntung, Basri dan Sakrun berhasil menyelamatkan diri usai berlari dan memanjat pohon. Usai kawanan beruang pergi, keduanya langsung turun dan meminta bantuan warga.