Sukses

Dituduh Syiah, Diskusi Buku Haidar Bagir Didemo di Solo

Haidar Bagir sedih atas tuduhan yang diarahkan ke dirinya. Dibesarkan di lingkungan NU, dia membantah tuduhan Syiah.

Liputan6.com, Solo - Bedah buku karya Haidar Bagir berjudul Islam Tuhan Islam Manusia digelar di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Solo, Jawa Tengah, Selasa (9/5/2017). Gelaran ini mendapat penolakan dari sejumlah ormas. Terlebih dengan keberadaan Haidar Bagir yang dianggap sebagai penganut Syiah.

Ratusan demonstran dari berbagai ormas sudah menyambangi Kampus IAIN Solo sejak pagi tadi sekitar pukul 06.30 WIB. Massa itu terdiri atas Dewan Syariah Kota Surakarta (DSKS) dan Majelis Mujahiddin Indonesia, dengan dukungan MUI Kota Solo.

Satu per satu dari perwakilan mereka melakukan orasi menolak ajaran Syiah. Mereka kompak menentang kegiatan bedah buku karya Haidar Bagir berjudul Islam Tuhan Islam Manusia yang dianggap memuat paham Syiah. Bedah buku sendiri berlangsung sejak pukul 08.00 WIB dan dihadiri sekitar 700 mahasiswa.

Lantaran kegiatan bedah buku ini ditentang oleh sekelompok ormas, pengamanan ketat dilakukan oleh Polres Sukoharjo dan Polda Jawa Tengah. Pengamanan dilakukan di dalam dan luar Kampus IAIN.

Kapolres Sukoharjo, AKBP Rumino Ardana, menjelaskan ada sekitar seribu personel gabungan dari Polres Sukoharjo, Polresta Solo, Polres Wonogiri, Polres Karanganyar, dan backup Polda Jawa Tengah. "Kita juga melibatkan TNI untuk dilakukan penjagaan dan pengamanan," kata dia di Kampus IAIN Surakarta, Selasa, 9 Mei 2017.

Sekjen DSKS, Tengku Azhar, mengatakan penolakan sejumlah ormas karena tulisan buku itu dianggap memuat ajaran Syiah yang tidak sesuai dengan ajaran Islam. Sebagaimana fatwa MUI Jawa Timur bahwa ajaran Syiah itu adalah aliran sesat.

"Kami melakukan aksi damai, tidak ada niat untuk menyerang. Fatwa MUI telah menyatakan Syiah adalah sesat. Dan kami pun sudah memberikan masukan kepada Rektorat (IAIN Solo). Tapi pihak kampus tetap menggelar acara ini," ujar dia.

Massa demo diskusi buku Haidar Bagir di Solo (Liputan6.com / Fajar Abrori)

Rektor IAIN Solo, Mudofir, menegaskan pihak kampus memang berkukuh menggelar bedah buku. Pertimbangannya adalah untuk kepentingan akademik. Sebelum acara ini digelar pihak kampus sudah melakukan dialog dengan para penolak acara dengan harapan ada titik temu yang diperdebatkan.

"Memang tadinya ada tekanan untuk dibatalkan. Tapi karena kebebasan akademik dijamin untuk kepentingan akademik. Kami juga sudah mengundang para penolak acara untuk menjadi pembicara," ujar dia.

Massa demo diskusi buku Haidar Bagir di Solo (Liputan6.com / Fajar Abrori)

Sementara itu, Haidar Bagir di sela kegiatan bedah buku dengan tegas menampik tudingan dirinya adalah penganut Syiah. Ia pun prihatin dengan tuduhan yang dialamatkan padanya.

"Ada kelompok yang memfitnah saya itu penganut Syiah. Saya ini dibesarkan di lingkungan NU," ujar dia.

Â