Liputan6.com, Brebes - IR, guru Sekolah Dasar (SD) Negeri di Brebes, Jawa Tengah, diduga menipu dengan modus jadi calo proses seleksi CPNS Kategori 2 (K2) pada 2013 lalu.
Sebanyak 32 guru honorer K2 menjadi korban penipuan. Sejumlah uang yang diserahkan puluhan guru honorer kepada IR bervariatif. Total sekitar Rp 700 juta lebih diraup IR dari aksinya tersebut.
Baca Juga
Eko Waluyo, guru honorer K2 yang mengaku jadi korban IR mengaku, pada 2013 dia mengikuti seleksi CPNS K2. Karena tak lolos seleksi, dia bersama rekan-rekan guru honorer lainnya ditawari IR yang saat itu juga masih sama-sama berstatus K2.
Saat itu, IR menjanjikan dapat membantu rekan-rekan sesama K2 untuk lolos seleksi CPNS K2. Namun dengan syarat mereka harus menyetorkan sejumlah uang kepada rekan IR yang melobi ke Badan Kepegawaian Nasional (BKN) di Jakarta.
"Dia (IR) yang menawarkan kepada saya dan rekan-rekan honorer K2 lainnya bisa membantu agar lolos CPNS. Tapi dengan syarat harus menyetorkan sejumlah uang kepada rekannya dia di Jakarta berinisial T," ucap Eko Waluyo, Rabu 10 Mei 2017.
Total dia sudah menyerahkan sebanyak Rp 46 juta kepada IR dalam dua tahap. Pertama, transfer ke rekening T sebesar Rp 30 juta dan sisanya tunai sebesar Rp 16 juta kepada IR. Uang diberikan agar bisa lolos seleksi CPNS K2.
"Yang transfer melalui rekening saya masih pegang bukti transfernya," ungkap dia.
Advertisement
Sempat Dimediasi
Selain Eko, ada 31 guru honorer lainnya juga telah menyerahkan uang kepada rekan IR. Jumlahnya bervariasi. Yang jelas, uang itu menurut IR akan digunakan untuk pengurusan CPNS.
"Sebenarnya jumlah tenaga honorer K2 yang sudah menyerahkan berjumlah 32 orang. Nominalnya bervariatif, ada yang Rp 50 juta, Rp 70 juta hingga Rp 90 juta. Selama ini mereka masih diam, mungkin karena malu atau takut mengungkapkan. Jadi totalnya sampai Rp 700 jutaan lebih," kata Eko.
Selama tiga tahun belakangan, dia dan rekan-rekannya yang merasa tertipu ini telah berusaha menemui IR untuk meminta uang yang sudah diserahkan. Namun berkali-kali IR berkelit dan seperti tak ada niat baik untuk mengembalikan uang tersebut.
"Persoalan ini sudah dua kali dimediasi oleh PGRI dan Dinas Pendidikan Brebes. Tapi selalu saja mentok dan tidak ada hasilnya. Kami juga sudah melaporkan kasus ini ke Mapolres Brebes," jelas Eko.
Ia dan rekan-rekannya sudah merasa frustasi dengan upaya meminta uang untuk dikembalikan.
"Kita semua yang jadi korban hanya meminta uang segera dikembalikan. Tapi yang bersangkutan selalu menghindar saat akan ditemui membahas persoalan itu," kata dia.
IR hingga berita ini ditulis masih belum bisa dikonfirmasi. Nomor telepon seluler miliknya tak bisa dihubungi lagi.
Sekretaris Dewan Pendidikan Brebes Wijanarto tak menampik adanya PNS guru yang terlibat penipuan calo CPNS K2. Dia juga mengakui persoalan itu sudah dimediasi, namun belum menemui jalan keluar.
"Sebenarnya persoalan itu sudah pernah dimediasi dengan Dinas Pendidikan dan PGRI Brebes, ya mungkin belum ada kesepahaman antara kedua belah pihak," Wijanarto memungkasi.
Adapun, penipuan proses seleksi CPNS ini bukan yang pertama kalinya terjadi di seputaran brebes. Pada 2016 lalu seorang oknum wartawan dan oknum LSM masuk penjara karena menipu di proses rekrutmen CPNS.
Advertisement