Liputan6.com, Bogor - Pihak SMK Panca Karya Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, membuka posko informasi kecelakaan maut bus rombongan siswa mereka di Jalur Magelang-Kopeng, Jawa Tengah. Kecelakaan itu terjadi subuh tadi.
Dewi Sinaga, salah satu guru SMK Panca Karya Sentul mengatakan, usai mendengar kabar kecelakaan maut yang menimpa bus rombongan siswa mereka, pihak sekolah dibantu kepolisian dan aparatur kecamatan langsung membuka crisis center dan posko informasi.
"Posko untuk memberikan informasi kepada orangtua siswa terkait kecelakaan, termasuk kondisi terkini di Magelang," ucap Dewi di Bogor, Selasa (16/5/2017).
Data sementara, lanjut Dewi, tiga siswa kelas 3 tewas dan 14 orang dilaporkan luka-luka. Di dalam bus pariwisata Subur Jaya tersebut membawa penumpang sebanyak 52 orang, terdiri dari 46 siswa, 4 guru, dan kepala sekolah.
Baca Juga
Mereka hendak berwisata ke Yogyakarta, dalam rangkaian kegiatan perpisahan siswa kelas 3 selama tiga hari. Selain membuka posko, menurut Dewi, pihak sekolah juga telah membentuk tim dan mengirim perwakilan sekolah menuju Magelang untuk menengok korban.
"Pihak sekolah telah mengirimkan tim untuk menuju rumah sakit tempat korban dirawat begitu pula ke rumah korban," tutur Siti Nazah, guru SMK Panca Karya Sentul lainnya.
Sejak mendengar kabar bus yang ditumpangi siswa SMK Panca Karya Sentul mengalami kecelakaan, orangtua siswa langsung mendatangi sekolah yang berlokasi di Kelurahan Karang Asem Barat, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor.
Para orangtua datang untuk menanyakan nasib anak mereka yang kini masih berada di Magelang. "Alhamdulillah, anak saya, Melia selamat. Waktu kejadian dia langsung kirim SMS (pesan singkat via telepon seluler)," kata Subur, orangtua Melia.
Namun, Subur sengaja mendatangi sekolah tersebut untuk menanyakan kapan anaknya bisa kembali pulang ke rumahnya usai kecelakaan maut yang menimpa bus rombongan siswa SMK Panca Karya Sentul. "Kasihan kalau lama-lama di sana," kata dia
Advertisement
Â