Napi Panjat Tembok Penjara Berbekal Sarung dan Kayu

Liputan6.com, Cirebon - Kasus tahanan kabur kembali terjadi. Wahyudi, seorang narapidana Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas 2A Kuningan, Jawa Barat, nekat kabur dengan memanjat tembok penjara setinggi enam meter.

Narapidana yang terjerat kasus pencurian dan kekerasan tersebut kabur dengan menggunakan kayu dan sarung. Napi kabur pada Selasa pagi sekitar pukul 10.00 WIB.

"Iya saya dapat informasi ada napi kabur. Tapi beberapa jam kemudian kepala lapas telepon saya kalau napinya sudah tertangkap," ucap Kapolres Kuningan Jawa Barat AKBP Syahduddi, Selasa, 16 Mei 2017.

Dia mengaku belum mengetahui secara pasti bagaimana napi kabur hanya dengan menggunakan sarung dan kayu. Namun, jajaran Polres Kuningan sudah datang ke tempat kejadian perkara atau TKP untuk menyelidiki aksi napi kabur tersebut.

Pantauan di lokasi, polisi tengah menggelar olah TKP terkait kaburnya napi Wahyudi. Aparat Polres Kuningan menemukan kayu yang masih berdiri tegak dan sarung yang menggantung di antara pagar jeruji di atas tembok penjara.

Upaya Wahyudi kabur dari Lapas Kuningan tak berlangsung lama. Syahduddi mengatakan, napi tersebut berhasil ditangkap sekitar pukul 17.30 WIB.

"Sudah ditangkap lagi oleh tim gabungan Satuan Reskrim Polres Kuningan, Lapas Kuningan, dan Polsek Pabuaran," kata dia.

Syahduddi menjelaskan, saat penangkapan, napi Wahyudi tengah bersembunyi di rumah pamannya, Wandi, di Dusun Sukadana, Desa Pabuaran, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Cirebon.

"Saat ini narapidana tersebut sudah dibawa oleh petugas menuju Lapas Kuningan lagi," dia menambahkan.

Sementara itu, Kepala Lapas Klas 2A Kuningan Gumelar belum dapat dikonfirmasi. Sejumlah wartawan yang datang ke Lapas Klas 2A tersebut tidak berhasil menemui Gunawan.

Petugas lapas setempat beralasan Gunawan sedang berada di luar kota. Para petugas juga enggan memberi komentar terkait napi kabur yang merupakan warga Pabuaran, Kidul, Kabupaten Cirebon itu.