Sukses

Cara Zumi Zola Tekan Harga Sembako Saat Ramadan hingga Lebaran

Warga Jambi diimbau tidak memborong beras untuk persiapan Ramadan hingga Lebaran nanti.

Liputan6.com, Jambi - Menjelang bulan suci Ramadan tahun ini, Gubernur Jambi Zumi Zola menyiapkan cara khusus untuk menekan harga sembako di daerahnya. Salah satunya dengan menggelar pasar Ramadan.

Menurut mantan pesinetron itu, pasar Ramadan akan dikelola instansi terkait yakni Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jambi. Disperindag akan bekerja sama dengan para distributor bahan pangan dan sembako, khususnya sembako.

"Bahan pokok akan disuplai langsung dari distributor, jadi harga distributor langsung. Pasar (Ramadan) ini digelar selama bulan puasa hingga menjelang lebaran," ujar Zumi Zola di Jambi, Rabu, 17 Mei 2017.

Zola mengatakan, pasar tersebut akan digelar di sejumlah titik strategis sehingga memudahkan masyarakat menjangkaunya. Sarana dan prasarana pasar tersebut bersumber dari APBN.

Sementara, Wali Kota Jambi Sy Fasha menegaskan tak akan segan-segan mencabut izin distributor atau para pedagang nakal yang dengan sengaja mempermainkan harga sembako saat Ramadan.

"Soal ini, sudah kita koordinasikan dengan aparat kepolisian," ucap Fasha.

Menurut Fasha, pasar murah menjelang Ramadan sudah mulai digelar di Kota Jambi. Satu paket sembako dijual Rp 40 ribu dari harga aslinya sebesar Rp 66 ribu.

Timbun Beras 2.000 Ton

Sementara itu, Badan Urusan Logistik (Bulog) Provinsi Jambi menyatakan sudah menimbun 2.000 ton beras untuk menghadapi Ramadan hingga Lebaran 2017.

Kabid Pengadaan Operasional dan Pelayanan Publik Bulog Jambi, Saidi mengatakan, stok tersebut sudah mulai disiapkan di gudang Bulog. Beras tersebut didistribusikan langsung dari Kediri, Jawa Timur sejak tiga pekan lalu.

"Saat ini ada 16.000 ton untuk keperluan Provinsi Jambi. Dan ada 9.000 ton khusus untuk Kota Jambi," ujar Saidi.

Untuk mengantisipasi lonjakan harga dan kebutuhan beras saat Ramadan, Bulog Jambi bersama Disperindag juga akan menggelar operasi pasar maupun pasar murah.

"Jadi, pengusaha dan agen beras tidak boleh menimbun beras," ucapnya mewanti-wanti.

Ia juga mengimbau agar masyarakat tidak perlu membeli beras secara berlebihan yang justru akan memicu kenaikan harga di pasaran saat Ramadan. Ia menyebut kondisi harga beras di Jambi cenderung stabil, bahkan turun rata-rata Rp 500 per kilogram dari harga sebelumnya.