Sukses

Mahasiswi Asal Surabaya Ciptakan Lipstik dari Buah Bit

Lipstik dari buah bit membuat bibir jadi cantik dan tetap aman.

Liputan6.com, Surabaya - Lipstik tak selamanya menghasilkan bibir yang cantik. Lipstik yang buruk kerap menimbulkan kulit iritasi hingga terasa kering bahkan menghitam pada bibir.

Demi menciptakan lipstik yang aman dan sehat, dua mahasiswi Surabaya meramu lipstik dari bahan dasar buah bit. Keduanya adalah Nidaan Khafiyya (18) dan Lailatul Qodriyah (20) dari program studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya.

"Lipstik ini sangat aman dan menyehatkan. Lipsti ini juga mampu bertahan hingga lima jam dalam kondisi apa pun," kata Nida, sapaan akrabnya, saat ditemui di laboratorium Kampus Universitas Muhammadiyah (UM), Rabu, 17 Mei 2017. 

Lipstik tersebut dinamai "lipstik sehat cantik alami" (Lipsmi). Menurut Nida, pembuatannya sangat sederhana dan bisa dilakukan dengan menumbuk buah bit hingga halus.

Pertama potong kecil-kecil buah bit yang sudah dikupas kemudian dihaluskan dengan diblender. Setelah itu, ekstrak buah bit yang sudah halus disaring dan ditambahi satu sendok pertrillium jelly, lips batter, empat tetes minyak zaitun, serta dua tetes baby oil dan diaduk hingga tercampur rata.

“Untuk membuat lip tint kami harus mendapatkan sari bit. Kalau di rumah kami pakai juicer yang langsung memisahkan sari dengan ampasnya, kemudian disaring dengan kertas saring,” kata Nida.

Gliserin yang dicampur minyak dan air dipakai untuk memunculkan rasa manis pada bibir. Sementara zat pewarna alami pada buah bit menghasilkan warna merah merona pada lip tint yang dihasilkan.

Buah bit sebenarnya sulit tumbuh di Surabaya. Buah bit tumbuh di daerah dataran tinggi seperti di Kota Malang, Pacet, Jawa Timur.

Laila menambahkan, setengah buah bit bisa menghasilkan 15 mililiter lip tint untuk kemasan berbentuk tabung dengan kuas yang menempel pada penutup dan berbentuk cup dengan kuas terpisah.

Kedua mahasiswi itu berencana memproduksi lipstik tersebut secara massal. "Saat ini sambil jalan kuliah kami juga sedang mengurus Hak Kekayaan Intelektualnya (HKI)," kata Laila.

 

Video Terkini