Liputan6.com, Surabaya - Pihak Pondok Pesantren Mambaus Sholihin memberikan keterangan perihal meninggalnya enam santri mereka saat mengikuti outbond di tambang kapur di Desa Suci Gresik. Asrori (35), kepala bagian media ponpes, menerangkan kegiatan outbond (mancakrida) yang diprakarsai sekolah itu diikuti sekitar 300 siswa kelas 9.
Kegiatan tersebut diadakan sebagai pengisi waktu setelah ujian serta untuk mendekatkan siswa dengan alam. "Kegiatan outbond ini memang agenda rutin sekolah dan diadakan setiap tahunnya bagi kelas 9 pasca-ujian sekolah," tuturnya, Jumat, 19 Mei 2017.
Ia menyatakan tidak ada instruksi untuk berenang dalam kegiatan outbond itu. Namun pada saat itu, ada sebagian siswa yang terpisah dari rombongan karena menunggu beberapa siswa yang belum menyelesaikan halang rintang.
"Mereka menunggu sekitar 50 meter dari lokasi outbond. Saat itu, ada empat orang siswa yang duduk di dekat kubangan bekas galian tambang. Panitia pun sudah menegur santri tersebut agar tidak terlalu dekat dengan air," kata Asrori.
Karena bercanda berlebihan, ujar dia, empat orang santri lalu terperosok ke kubangan air. Dua teman mereka yang berniat membantu malah ikut tenggelam lantaran tidak bisa berenang.
Baca Juga
Advertisement
Di tempat berbeda, Kapolres Gresik AKBP Boro Windu Danandito mengatakan, pihaknya tengah menyelidiki penyebab insiden yang menewaskan enam orang santri tersebut. "Kemarin sudah ada enam saksi yang kita panggil untuk menjelaskan detail kronologis kejadian," tuturnya.
Mantan Kapolres Mojokerto tersebut menjelaskan, menurut keterangan yang didapatnya, pihak panitia sudah memberikan pertolongan saat keenam siswa tersebut diangkat ke permukaan.
"Setelah keenam siswa diangkat permukaan, pihak panitia langsung memberikan pertolongan awal. Melihat kondisi yang darurat akhirnya langsung dilarikan ke klinik terdekat," ujarnya.
Dari data yang berhasil dihimpun tim Liputan6.com, identitas keenam santri yang tenggelam saat outbond tersebut adalah :
1. Saripudin Zuhri (15), asal Dlanjuk, Cepu, Blora.
2. Sholahuddin Ahmad (15), asal Gebang Putih, Sukolilo, Surabaya
3. Ahmad Syafii (15) asal Babat, Lamongan.
4. Abdul Rohman (15), asal Tambak Asri, Surabaya,
5. Yosar Ahmad Nurdiansyah (15) warga asal Jalan Raya Pancawarna IIB/AB Petiken, Driyorejo, Gresik,
6 Royi Amanullah Rusydi (15) asal Gang Lebar, Wonocolo Surabaya.
Keenam jenazah tersebut sempat dimandikan di RS Ibnu Sina. Kemudian, para korban dibawa ke pondok Mambaus Sholihin serta disalatkan oleh seluruh santri pondok pesantren. Selanjutnya, jenazah tersebut diantar ke rumah masing-masing dengan didampingi oleh orangtua korban serta keluarga dekatnya.