Liputan6.com, Solo - Empat atlet binaraga asal Solo bereaksi atas penggerebekan peserta pesta seks gay di Kelapa Gading, Jakarta Utara. Mereka menolak pesta seks gay dengan unjuk otot kekar di kawasan Stadion Manahan Solo. Aksi unjuk otot itu dipimpin langsung 'Kopral Besar'Â Partika Subagyo.
Dalam aksinya, mereka membawa poster yang bertuliskan 'Jangan jadikan Indonesia sodom gomora' dan 'Tempat olahraga bukan tempat maksiat'.
Peserta aksi demo tersebut berlari telanjang sembari memamerkan tubuh kekarnya di sekitar Plaza Manahan. Tak pelak, aksi tersebut mengundang perhatian para pengguna jalan maupun masyarakat yang sedang berolahraga di kawasan Manahan. Mereka mengabadikan momen tersebut.
Kopral Bagyo mengatakan sangat mengecam digelarnya pesta seks gay di pusat kebugaran. Tempat fitnes sebagai tempat olahraga seharusnya digunakan untuk mencari keringat supaya sehat, bukan digunakan untuk tempat maksiat.
Baca Juga
Advertisement
"Ini merupakan tempat fitnes yang berkedok untuk maksiat. Tindakan seperti ini jelas bahay karena disalahgunakan untuk perbuatan yang menyimpang," kata dia usai melakukan aksi di Solo, Selasa (23/5/2017).
Ia dan rekan binaragawannya merasa prihatin dengan penggerebekan itu karena sebagian besar yang diciduk aparat bertubuh atletis layaknya sang atlet binaraga. "Kami sebagai binaraga merasa prihatin dan malu dengan kejadian itu," tegasnya.
Maka itu, Kopral Bagyo meminta kepada pengelola fitnes dan tempat kebugaran agar tertib menggunakan tempat usahanya untuk benar-benar sesuai dengan perizinannya sebagai tempat olahraga.
"Mohon aparat menindak tegas kepada para pengusaha yang menyalahgunakan tempat fitnesnya," ujar dia.
Selain menindak tegas, Kopral Bagyo meminta tokoh-tokoh agama untuk memberikan pencerahan kepada mereka yang mengalami penyimpangan seksual. "Yang penting tokoh-tokoh agama ikut membantu mengembalikan mereka ke jalur yang benar," katanya.