Sukses

Kisah Konyol Pelarian Warga Peru Pembobol ATM di Bali

Warga Peru pembobol ATM yang kabur akhirnya tertangkap di Pekanbaru.

Liputan6.com, Pekanbaru - Sepekan usai kabur dari Pengadilan Negeri Denpasar, Bali, Jose Wiliam Salazar Ortis akhirnya tertangkap dalam pelariannya di sebuah hotel di Pekanbaru. Selama kabur dari kasus pembobolan ATM di Denpasar, warga negara asing asal Peru itu mengaku lebih banyak puasa dan tak pernah mengganti pakaiannya.

"Dia mengaku tidak punya uang lagi selama berada di Pekanbaru, terakhir mengaku hanya dikirim uang Rp 500 ribu dari keluarganya di Peru," kata Kabid Humas Polda Riau Komisaris Besar Guntur Aryo Tejo SIK, Rabu (24/5/2017) petang.

Guntur menyebutkan, Jose kabur ketika menunggu sidang pembobolan ATM di Denpasar dan Sidoarjo pada Selasa 16 Mei 2017 siang. Sebelumnya dia mengaku ingin membuang air dan diantarkan petugas ke toilet.

Berbekal obeng yang dibawanya dari Rutan, Jose membongkar terali jendela dan kabur dari lingkungan pengadilan. Selanjutnya Jose naik taksi menuju terminal Ubung lalu naik bus dengan tujuan Jakarta.

"Dari Jakarta, tujuannya awalnya adalah Batam, Kepulauan Riau. Karena di sana tidak ada jalur darat, tersangka memutuskan ke Pekanbaru dan menginap di sebuah hotel di Jalan Sisingamangaraja," terang Guntur.

Selama perjalanan dari Bali ke Jakarta kemudian ke Pekanbaru, Jose kehabisan uang. Dia sempat dikirim uang oleh keluarganya dari Peru sebesar Rp 500 ribu dan digunakan untuk biaya penginapan. Selama itu pula dia berhemat atau puasa.

Di Pekanbaru, dia dijanjikan oleh rekannya di Batam, Kepulauan Riau, dijemput. Hanya saja sebelum temannya datang, keberadaanya terendus personil Subdit Kejahatan dan Kekerasan (Jatanras) Polda Riau.

"Dia ditangkap pada Rabu siang tadi, sekitar pukul 12.00 WIB. Selanjutnya dibawa ke Mapolda untuk pemeriksaan intensif, sambil menunggu kedatangan penyidik dari Polda Bali," kata Guntur.

Guntur mengungkapkan, Jose membongkar ATM di Denpasar pada 28 November 2016. Dari sana Jose bersama pelaku lainnya membawa uang Rp 110 juta. Pada akhir Desember, Jose beraksi lagi pada ATM di Sidoarjo, Jawa Timur.

"Dari lokasi kedua ini, tersangka membawa uang Rp 300 juta. Pengakuannya uang itu sudah habis digunakan," kata Guntur.

Pengakuannya kepada penyidik, Jose ke Bali menggunakan visa wisata. Selama berada di Bali dirinya kehabisan uang, ditambah lagi mendapat kabar anaknya sedang sakit di Peru.

"Dia ngaku anaknya sakit, butuh uang. Hanya saja uang yang digunakan itu sudah habis," kata Guntur.

Usai penangkapan ini, Guntur menyebut warga Peru itu segera dibawa ke Bali untuk menjalani sidang yang masih tersisa beberapa agenda. Polda Bali segera menjemputnya untuk diterbangkan menuju Bandara Ngurah Rai dari Bandara Sultan Syarif Kasim.

Â