Liputan6.com, Manado - Konflik bersenjata yang terjadi di Filipina dalam beberapa hari terakhir menjadi perhatian aparat keamanan di Provinsi Sulawesi Utara. Panglima Kodam XIII Merdeka Mayjen TNI Ganip Warsito mengatakan bakal memperketat wilayah perbatasan.
"Kami terus memantau, juga melakukan deteksi dini," ujar Ganip di Manado, Rabu, 24 Mei 2017.
Dia mengatakan, hasil dari deteksi dini tersebut kemudian bakal dilanjutkan dengan pengawasan penuh pihaknya. "Jika ditemukan ancaman, maka pengamanan langsung diperketat. Saya juga sudah instruksikan anggota untuk meninjau segala laporan dari masyarakat," ujar Ganip.
Selain TNI, Kapolda Sulut Irjen Bambang Waskito juga menyatakan ada program dari Kapolri yang menempatkan pos-pos pengawasan di perbatasan guna mencegah radikalisme.
"Kita akan memperketat pos-pos ini apabila situasi sedang genting. Tapi saat ini saya masih instruksikan untuk melakukan pengawasan dan patroli dulu," ujar Kapolda.
Baca Juga
Dia menambahkan, bulan depan dia bakal pergi ke Filipina untuk membahas masalah perbatasan." Banyak hal yang akan kita bahas terkait masalah-masalah perbatasan, seperti ancaman maupun langkah-langkah antisipasi yang akan diambil," kata Kapolda.
Bambang mengatakan, salah satu penyebab naiknya Polda Sulut ke Tipe A adalah karena letaknya yang berada di wilayah perbatasan. "Rawan terhadap berbagai persoalan teroris maupun penyelundupan, pencurian ikan, termasuk kewarganegaraan," ujar Bambang.
Sejumlah unggahan di berbagai media sosial dari warga Sulut banyak membahas kondisi di Filipina yang dikaitkan dengan dua daerah yang berbatasan dengan negara tetangga itu. Dua kabupaten itu adalah Kepulauan Talaud dan Kepulauan Sangihe.