Liputan6.com, Brebes - Masyarakat Indonesia saat ini tengah berduka pasca-ledakan bom terjadi di kawasan Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, Rabu malam, 24 Mei 2017. Dalam ledakan itu, tiga polisi meninggal dunia. Sedangkan, korban luka-luka parah lainnya saat ini mereka berada di empat Rumah Sakit.
Salah satu di antara lima yang menjadi korban ternyata warga Brebes. Dialah Susi Afitriyani (31), warga Desa Karangsembung, Kecamatan Songgom, Kabupaten Brebes yang tengah menimba ilmu di Universitas Azzahra.
Sekdes Karangsembung Priyo membenarkan jika seorang warganya menjadi korban bom di Terminal Kampung Melayu. "Ya memang benar dia (Susi) warga kami, sudah saya kroscek ke keluarganya dan mereka membenarkan," ucap Priyo, Kamis, 25 Mei 2017.
Susi, kata dia, saat itu dalam perjalanan pulang dari kampusnya. Saat hendak menunggu bus di halte, tiba-tiba ada ledakan bom. Ia menjadi salah satu korbannya.
"Menurut informasi dari Susi, ia terkena serpihan bom hingga badannya terpental," dia menambahkan.
Ia membeberkan, Pipit, sapaan akrab Susi, mengalami luka di bagian tangan dan punggung dengan kondisi daging terkelupas dan terlihat tulangnya. "Saya dapat info juga dari temannya yang menunggu di Rumah Sakit, lengan dan punggungnya terkoyak dan saat ini tengah dioperasi," jelasnya.
Priyo menjelaskan, kabar Pipit menjadi korban bom sudah menyebar di lingkungannya sejak malam hari. Hal itu didapatnya dari salah satu bidan yang bertugas di desa setempat.
"Saya dapat info pertama dari bidan. Bidannya dapat dari Dinas Kesehatan, terus langsung saya hubungi keluarganya," katanya.
Begitu mendapat kabar tersebut, Karimah, ibu korban tak bisa menahan kesedihan. Ibunda korban langsung berangkat ke Rumah Sakit Budi Asih Jakarta pada Kamis pagi, sekitar pukul 09.00 WIB.Â
Korban Luka Bom Kampung Melayu Ternyata Mahasiswi Asal Brebes
Informasi mahasiswi asal Brebes jadi korban luka bom di Kampung Melayu diterima ibunda setelah dikabari bidan.
Advertisement