Liputan6.com, Manado - Manager PLN Area Manado Paultje Mangundap menyatakan pihaknya berkomitmen untuk meningkatkan pelayanan, termasuk di bulan Ramadan ini. Komitmen itu diwujudkan dalam pekerjaan rutin yang dilakukan.
"Sebelum bulan puasa, semua pekerjaan rutin seperti pemeliharaan sudah kami kerjakan. Sehingga saat puasa ini, pemadaman yang direncanakan itu sudah diminimalisir," kata dia, Senin, 29 Mei 2017.
Meski begitu, ia mengakui jika PLN masih belum bisa mengatasi gangguan jaringan yang disebabkan pepohonan. Menurut dia, 80 persen gangguan jaringan itu karena Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM) bersentuhan dengan pohon.
"Ini yang menyebabkan pemadaman listrik tidak direncanakan," kata Poultje.
Dengan mayoritas jaringan listrik berada di atas permukaan tanah, Poultje mengatakan, potensi gangguan akan tetap besar. Padahal, PLN sudah meminta warga untuk memangkas pohon dan bahkan menawari jasa memangkas pohon.
Baca Juga
Advertisement
"Namun, mereka enggan. Nah, ketika terjadi gangguan jaringan karena pohon, maka kami yang disalahkan," keluhnya.
Dari data yang diperoleh di PLN Area Manado, tak kurang dari empat ribu pohon berada pada kawasan yang berpotensi mengganggu jaringan listrik. Penebangan atau pemangkasan pohon-pohon ini selalu terkendala pemiliknya.
"PLN hanya punya ongkos kerja pemangkasan, tidak ada ganti rugi. Ini yang jadi kendala. Bayangkan ada empat ribu pohon yang berpotensi mengganggu SUTM itu. Dan ini membuat PLN tak berdaya," ujar Andy, salah satu Deputy Manager PLN Suluttenggo.
Di sisi lain, PLN Wilayah Suluttenggo sudah mendorong Pemprov Sulut dan Pemkot Manado membuat regulasi tentang pemeliharaan pohon yang bersentuhan dengan jaringan PLN.
"Kami berharap memang segera ada aturan yang mengikat para pemilik lahan serta pohon yang dilintasi jaringan PLN," ujar GM PLN Suluttenggo, Baringin Nababan.
Dia mengatakan, dengan adanya aturan itu proses pemeliharaan jaringan melalui pemangkasan pohon bisa dilakukan dan masyarakat bisa mendukung pekerjaan-pekerjaan PLN.
Sementara itu, Asrar Sarif, warga Sulawesi Utara (Sulut) meminta agar pelayanan pihak PLN bisa lebih maksimal, apalagi selama bulan suci Ramadan. Ia meminta PLN menjamin tidak ada pemadaman listrik, khususnya di saat sahur dan berbuka puasa.
"Kami sangat berharap tidak ada pemadaman listrik, entah itu karena gangguan jaringan, atau yang direncanakan seperti kegiatan pemeliharaan, ujar Asrar, warga Kelurahan Sario Utara, Manado.