Liputan6.com, Balikpapan – Harga komoditas bawang putih meroket di Balikpapan, Kalimantan Timur. Selama Ramadan ini, harga bawang putih naik menjadi Rp 80 ribu per kilogram (kg) dari sebelumnya berkisar Rp 40 ribu per kg.
"Harga bawang putih yang mahal saat ini," kata salah seorang pedagang sayuran Balikpapan, Suprapti, Rabu (31/5/2017).
Suprapti mengatakan, harga bawang putih sudah mulai merangkak naik jelang Ramadan lalu. Para pedagang kesulitan memperoleh pasokannya dari pedagang besar yang berasal dari Sulawesi dan Jawa.
Komoditas bawang putih, menurut Suprapti, relatif gampang diperoleh dari pedagang besar yang mengimpor dari Tiongkok. Ada informasi kegagalan panen petani bawang putih di Tiongkok akibat faktor cuaca.
Selama ini, Indonesia masih mengimpor bawang putih dari luar sekitar 95 persen. Pasalnya, petani dalam negeri hanya mampu menyediakan 5 persen kebutuhan dalam negeri.
Baca Juga
Advertisement
Menurutnya, terhambatnya pasokan bawang putih dari Surabaya ke Kalimantan disebabkan kapal pengangkut bawang putih ke Kota Balikpapan terbakar dan tenggelam.
"Katanya sih ada kapal yang mengangkut bawang putih ke Balikpapan terbakar dan tenggelam. Katanya seperti itu. Jadi, stok terbatas dan harga naik," ujarnya.
Imbasnya, pedagang sayuran Balikpapan tidak mampu membeli pasokan bawang putih yang harganya melambung. Masyarakat juga kini tidak lagi beli dalam jumlah yang banyak.
"Kalau dulu waktu harga masih stabil biasanya saya ambil itu satu karung sampai 30 kg setiap hari, sekarang paling banyak 10 kg sampai 15 kg," ujarnya.
Sebaliknya, harga bawang merah turun drastis mencapai Rp 25 ribu per kg dari sebelumnya Rp 50 ribu per kg. Pedagang Balikpapan kelebihan pasokan bawang merah untuk diperdagangkan ke masyarakat.
"Memang justru beda ya, harganya kebalik bawang putih dan bawang merah," tuturnya.
Seorang ibu rumah tangga Balikpapan, Nurhayatie mengatakan, komoditas bawang putih terbilang harganya jarang melonjak di kotanya. Sebelumnya, harga sayuran yang melonjak adalah cabai merah segar yang menyentuh Rp 200 ribu per kg.
Naik turun harga komoditas itu disebabkan pasokan mayoritas sayuran berasal dari luar Kaltim, khususnya dari Sulawesi dan Jawa, yang didatangkan menggunakan transportasi laut. Jika petani Sulawesi dan Jawa alami gagal panen, harga-harga komoditas pangan di Balikpapan akan terdampak langsung.