Liputan6.com, Surabaya - Pemerintah Kota Surabaya, Jawa Timur, mendapatkan kado ulang tahun dari Telkomsel dan ITS berupa Perahu Wisata Sungai, tepat di Hari Ulang Tahun ke-724 Kota Surabaya pada Rabu, 31 Mei 2017. Kapal itu diterima dan diresmikan secara langsung oleh Wali Kota Tri Rismaharini di Taman Prestasi, Surabaya, pada Rabu sore.
Kapal bernama Sawunggaling Surya Transport itu berbeda dengan kapal lain yang beroperasi di Taman Prestasi. Kapal itu menggunakan tenaga panel surya dan berpenggerak kincir. Dengan tampilan yang mencolok, kapal hadiah itu menarik perhatian warga.
Executive Vice President Telkomsel Jawa-Bali Ririn Widaryani menyampaikan kebanggaannya karena Telkomsel dan ITS bisa turut serta berpartisipasi dalam perayaan ulang tahun Kota Surabaya. Dia mengatakan butuh proses yang cukup panjang untuk memproduksi kapal berteknologi canggih bagi warga Surabaya.
Baca Juga
Advertisement
"Ini juga sebagai bentuk jawaban atas tantangan dari Ibu Wali Kota kepada kami, apakah bisa memberikan sesuatu yang baru di Sungai Kalimas ini," kata Ririn.
Hal serupa disampaikan oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Menurut dia, bagi kampus ITS untuk membuat kapal wisata biasa merupakan sebuah hal yang lumrah bagi kampus tersebut. Maka itu, Wali Kota Surabaya menantang membuat kapal yang berbeda dengan lainnya.
"Sempat saya khawatir tantangan ini akan berhenti atau tidak. Ternyata tidak," tutur Wali Kota yang karib disapa Risma.
Risma berharap kapal itu bisa bermanfaat untuk masyarakat dan membuat Surabaya bisa semakin percaya diri. Karena, anak Surabaya bisa menghasilkan karya yang bisa disandingkan dengan karya-karya lainnya.
"Akhirnya, lahir kembali karya anak bangsa yang luar biasa di tengah hari jadi Kota Surabaya. Terima kasih sudah menerima tantangan kami," ucap Risma.
Â
Teknologi Anti-Tabrakan
Usai memberikan sambutan, Wali Kota Surabaya itu menaiki kapal canggih itu selama lima menit berputar mengelilingi Sungai Kalimas di sekitar lokasi acara. Saat menaiki kapal ini, Wali Kota Surabaya juga merasakan manuver yang bisa dilakukan saat melewati bawah jembatan. Kapal tersebut berjalan miring agar tidak terbentur dengan ketinggian jembatan.
Atas pengalaman menyenangkan itu, Risma menyampaikan apresiasinya. "Memang teknologi kapal ini lebih tinggi, sehingga bisa dijual tidak hanya untuk pariwisata tapi juga edukasi. Karena kapal ini bisa mengetahui kualitas air dan sebagainya," katanya.
Dia juga mengatakan, rencananya tahun ini di wilayah Petekan akan ada pintu air yang bisa mengontrol debit air. Jika biasanya Sungai Kalimas tak bisa digunakan saat debit air turun, nantinya diatur agar bisa digunakan setiap hari.
Menurut Wali Kota Surabaya, di kapal wisata ini nantinya akan diberikan imbauan untuk tidak merokok dan membawa makan dan minum ke dalam kapal. "Aturannya lebih ketat, karena kapal ini mempunyai teknologi yang lebih bagus," ujarnya.
Teknologi canggih yang dimaksud tersebut, yaitu kapal ini memiliki sensor tabrakan, sehingga apabila mendekati objek bisa menghindar. Selain itu, kapal ini juga memiliki sensor kecepatan arus dan sensor untuk mengetahui kualitas air sungai yang dilihat dari pH dan suhu.
Dengan adanya sensor ini, masyarakat Kota Surabaya tidak hanya menikmati wisata, tetapi juga mendapatkan pengetahuan selama dalam perjalanan.
"Harapannya bisa memanfaatkan sungai ini sebagai waterfront baru yang tidak ditemui di kota lainnya. Sehingga bisa menghidupkan kawasan sungai ini, meskipun hambatannya jembatan di Surabaya terlalu rendah," kata Daniel M. Rosyid, Dekan Fakultas Teknik Kelautan ITS.
Daniel juga menjelaskan, kapal berpenumpang 12 orang termasuk nakhoda itu memiliki tenaga hibrid, yaitu bertenaga solar cell dan diesel. Tenaga matahari digunakan untuk menghidupkan lampu dan navigasi kapal. Sedangkan, untuk penggerak kapal masih menggunakan kincir.
"Kincir kapal bergerak secara independen yang bisa digunakan untuk manuver. Sedangkan untuk kecepatan kapal mencapai 3-4 knot, dengan perkiraan 1 knot setara dengan 1,5km/jam," ujarnya.
Advertisement